Minggu, 29 September 2019

MAKALAH SEKOLAH DAN KARAKTER ANAK. KEL 4


Dosen   pengampu : Ratna       Khairunnisa.S.Pd.,M.Pd



Nama kelompok:

Nur fitriayani                     : 1986206098

Novie Anitha                      : 1986206152

Citra Ayu Lestari               : 1986206003

Agnes Anggalia                 : 1986202043

Frasiska Ayu R.B.S            : 1986206133

Enos                                    : 1986206167





 MAKALAH SEKOLAH DAN KARAKTER ANAK



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan  makalah yang berjudul "SEKOLAH DAN KARAKTER ANAK"

Makalah ini berisikan tentang Pengertian Pendidikan Karakter,Peyimpangan karakter  dan peran sekolah dan guru dalam membangun karakter anak. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pentingnya sekolah dalam membangun karakter seorang anak.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.















Daftar isi

Kata Pengantar.............................................

Daftar Isi..................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah.................................

B.      Rumusan Masalah........................................

C.      Tujuan Penulisan.......................................

D.       Manfaat Penulisan......................................

BAB II PEMBAHASAN

A.  Pengertian Pendidikan Berkarakter ....................

B.  Fungsi Dan Tujuan Pendidikan karakter ..............

C.  Peran guru dalam membentuk karakter siswa. ...............................

D.  Penyimpangan karakter pada siswa.....................................

E.  Cara menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.

F.  Contoh-contoh perilaku penurunan moral

G. Dampak penurunan moral

H. Upaya meminimalisir penurunan moral

I.   Pendidikan karakter yang berhasil

BAB III PENUTUP

A.  Kesimpulan









BAB I

Pendahuluan

  A. Latar belakang masalah

Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat, baik itu melalui media cetak, wawancara, dialog dan lain sebagainya. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan yang terjadi dimana-mana, sirkulasi ekonomi yang terhambat serta dunia politik yang menuai pro dan kontra menjadi salah satu topik yang hangat di masyarakat. Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak awal kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi sudah dilakukan dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda.

Ada berbagai macam peristiwa dalam pendidikan yang semakin merendahkan harkat dan martabat manusia. Hancurnya nilai-nilai moral, merebaknya ketidakadilan, menjamurnya kasus korupsi, terkikisnya rasa solidaritas telah terjadi dalam dunia pendidikan kita? Rupanya usaha perbaikan di bidang pendidikan dirasa tidak hanya cukup dengan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan saja, melainkan membutuhkan perencanaan kurikulum yang sangat matang yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bangsa.

Namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang optimal, terbukti dari fenomena sosial yang menunjukkan perilaku yang tidak berkarakter sebagaimana disebut di atas.

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional telah ditegaskan bahwa

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Namun tampaknya upaya pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dan institusi pembina lain belum sepenuhnya mengarahkan dan mencurahkan perhatian secara komprehensif pada upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan budaya dan karakter bangsa juga telah menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah telah mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini melalui Departemen Pendidikan Nasional.









B.  Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah tersebut,dapat dirumuskan masalah,antara lain :

1.  Bagaimana Fungsi dan tujuan Pendidikan   karakter ?

2.  Bagaimana peran sekolah dalam membangun karakter anak.

3.  Bagaimana peran guru dalam membentuk karakter siswa?

4.  Bagaimana penyimpangan karakter pada siswa?

5.  Bagaimana upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter?

6.   Bagaimana cara menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa?



C.     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.   Menjelaskan pengertian pendidikan karakter.

2.   Menjelaskan bagaimana pendidikan karakter disekolah.

3.  Menjelaskan tentang pentingnya pendidikan karakter.

4.   Menjelaskan peran guru dalam pendidikan karakter

5.   Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter.

6.  Untuk mengetahui peran guru dalam membentuk karakter siswa.

7.  Mengetahui penyimpangan karakter pada siswa.

8.  Untuk mengetahui upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter.

9.  Mengetahui cara menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.



D.   Manfaat Penulisan.

Dari tujuan penulisan tersebut, dapat ditulis manfaat penulisan, sebagai berikut :

1.   Agar pembaca mengetahui fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter.





2.  Agar mengetahui peran guru dalam membentuk karakter siswa

3.  Agar pembaca mengerti penyimpangan karakter pada siswa

4.  Agar pembaca mengetahui upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter

5.  Agar pembaca mengerti cara menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.



Bab II

Pembahasan

A.   Pengertian Pendidikan Berkarakter.



Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan. Untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan  sesama.Untuk itu proses pendidikan karakter di sekolah melibatkan semua komponen seperti isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan kerja seluruh warga dan lingkungan

B. Fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter.

          Pendidikan karakter berfungsi untuk:

1.    mengembangkan potensi dasar siswa agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.

2.      memperkuat dan membangun perilaku siswa yang multikultur.

3.    meningkatkan peradaban siswa yang kompetitif dalam pergaulan.

C. Peran guru dalam membentuk karakter siswa.

Selain guru mengajar dan mendidik siswanya, prilaku dan tingkah laku guru biasanya ditiru oleh siswa. Perilaku ini akan membentuk karakter siswa. Contohnya :

«   Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)

«   Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)

«   Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)

«   Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)

«   Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: religius, peduli)

«   Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)

«   Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli)

D. Penyimpangan karakter pada siswa.

Meskipun guru telah mengajarkan nilai-nilai karakter yang baik kepada siswa, kadangkala siswa tidak menuruti atau tidak mematuhi nilai karakter tersebut. Contohnya :

1.   Siswa tidak jujur ketika mengerjakan soal ujian.

2.   Tidak disiplin ketika mengikuti upacara bendera

  (tidak memakai atribut yang lengkap) .

3.   Tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan.

4.    Bertengkar karena suatu permasalahan

 (merupakan contoh siswa yang tidak cinta damai)

5.   Dll.

Upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter pada siswa.

a.    Bagi orang tua, sebaiknya lebih memperhatikan anaknya

b.    Orangtua mengutamakan waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja padat

c.  Bagi para guru, sebaiknya mulai menerapkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu mata pelajaran.

d.  Guru yang menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya, seperti berpakaian rapi, berkata sopan, disiplin, perhatian kepada murid dan menjaga kebersihan.

e.   Melakukan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin melakukan upacara bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru atau teman.

f.  Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya menegur ketika siswa berteriak-teriak ketika proses pembelajaran berlangsung.

g.     Memuji perbuatan yang baik , misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu teman atu bahkan memperoleh prestasi dibidang seni atau olahraga.







h.    Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam perwujudan misalnya toilet sekolah yang bersih, bak sampah terletak di berbagai tempat dan kondisi sekolah yang bersih.

E. Cara menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.

§  Dibekali dengan ilmu pengetahuan

§  Meningkatkan motivasi siswa dalam meraih prestasi.

§  Memberi ruang kepercayaaan pada diri bahwa karakter yang tidak baik bisa diubah menjadi karakter yang baik.

§  Antara siswa dengan guru sering berinteraksi,di dalam kelas maupun di luar kelas.

§  Berani mengakui kesalahan dan mau berubah.

§  Harus menyelesaikan setiap persoalan yang masih belum terselesaikan.

§  Dll.

F. Contoh-contoh perilaku penurunan moral

Ada beberapa peristiwa yang tergolong penyimpangan karakter di negeri ini. Contoh kecil saja, di zaman yang sudah modern ini banyak orang yang lupa beretika, lupa menjaga sopan santun, tak mau saling tolong menolong, tak bertanggung jawab, tidak tahu batas-batas pergaulan dan masih banyak lagi. Hal sekecil itu saja sudah tak terkendali, apalagi hal yang besar.

Realitanya, banyak makelar kasus, penggelapan pajak, korupsi, kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dan yang amat sangat memprihatinkan adalah perilaku remaja Indonesia yang masih berada di usia

G. Dampak penurunan moral

1.  Banyak anak berperilaku anarkis

2.  Banyak anak tidak memiliki sikap yang santun terhadap orang lain

3. Tidak mau tolong menolong dengan sesama

4. Tidak menghargai sesuatu

5. Banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan anak terhadap orang tuanya



6.  Perubahan gaya hidup, mulai dari nilai-nilai agama, social dan budaya

7.  Jati diri bangsa Indonesia luntur

H. Upaya meminimalisir penurunan moral

1.  Bagi para guru, sebaiknya mulai mepkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu mata pelajaran.

2.  Guru yang menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya, seperti berpakaian rapi, berkata sopan, disiplin, perhatian kepada murid dan menjaga kebersihan.

3.   Melakukan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin melakukan upacar bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru atau teman

4.  Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya menegur ketika siswa berteriak-teriak ketika proses pembelajaran berlangsung

5.  Memuji perbuatan tepuji, misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu teman atu bahkan memperoleh prestasi dibidang seni atau olahraga

6. Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya ddan karakter bangsa dalam perwujudan misalnya toilet sekolah yang bersih, bak sampah terletak di berbagai tempat dan kondisi sekolah yang bersih.



I. Pendidikan Karakter yang Berhasil.

Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik meliputi sebagai berikut:

§  Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja

§  Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

§  Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.

§  Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.

§  Menunjukkan sikap percaya diri.

§  Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis,dankreatif.





§  Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

§  Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

§  Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

§  Mendeskripsikan gejala alam dan social.

§  Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.

§  Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik Indonesia.

§  Menghargai karyaseni dan budayanasional.

§  Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.

§  Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.

§  Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.

§  Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;

§  Menghargai adanya perbedaan pendapat.

§  Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.

§  Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia danbahasa Inggris sederhana.

§  Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.

§  Memiliki jiwa kewirausahaan.

§  Menunjukkan sikap percaya diri.

Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.



















BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas  dapat disimpulkan beberapa kategori yaitu:

Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter melalui sekolah-sekolah.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan dari negara-negara lain.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER DAN TOLERANSI. KEL 6

  MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER DAN TOLERANSI Disusun oleh : kelompok 6                                                   ...