Dosen pengampu : Ratna Khairunnisa.S.Pd.,M.Pd
Nama kelompok:
Nur fitriayani :
1986206098
Novie Anitha :
1986206152
Citra Ayu Lestari :
1986206003
Agnes Anggalia :
1986202043
Frasiska Ayu R.B.S :
1986206133
Enos :
1986206167
MAKALAH SEKOLAH DAN KARAKTER ANAK
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "SEKOLAH DAN
KARAKTER ANAK"
Makalah ini berisikan tentang Pengertian Pendidikan
Karakter,Peyimpangan karakter dan peran
sekolah dan guru dalam membangun karakter anak. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang pentingnya sekolah dalam
membangun karakter seorang anak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar isi
Kata Pengantar.............................................
Daftar Isi..................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah.................................
B. Rumusan
Masalah........................................
C. Tujuan
Penulisan.......................................
D. Manfaat
Penulisan......................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berkarakter ....................
B. Fungsi Dan Tujuan
Pendidikan karakter ..............
C. Peran guru dalam membentuk
karakter siswa. ...............................
D. Penyimpangan karakter pada
siswa.....................................
E. Cara menumbuhkan
pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.
F. Contoh-contoh perilaku
penurunan moral
G. Dampak penurunan moral
H. Upaya meminimalisir penurunan moral
I. Pendidikan karakter yang
berhasil
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang masalah
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini
menjadi sorotan tajam masyarakat, baik itu melalui media cetak, wawancara,
dialog dan lain sebagainya. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti
korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan yang terjadi dimana-mana,
sirkulasi ekonomi yang terhambat serta dunia politik yang menuai pro dan kontra
menjadi salah satu topik yang hangat di masyarakat. Pendidikan karakter
sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak awal kemerdekaan, masa orde lama, masa orde
baru, dan masa reformasi sudah dilakukan dengan nama dan bentuk yang
berbeda-beda.
Ada berbagai macam peristiwa dalam
pendidikan yang semakin merendahkan harkat dan martabat manusia. Hancurnya
nilai-nilai moral, merebaknya ketidakadilan, menjamurnya kasus korupsi,
terkikisnya rasa solidaritas telah terjadi dalam dunia pendidikan kita? Rupanya
usaha perbaikan di bidang pendidikan dirasa tidak hanya cukup dengan perbaikan
sarana dan prasarana pendidikan saja, melainkan membutuhkan perencanaan
kurikulum yang sangat matang yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bangsa.
Namun hingga saat ini belum menunjukkan
hasil yang optimal, terbukti dari fenomena sosial yang menunjukkan perilaku
yang tidak berkarakter sebagaimana disebut di atas.
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional telah ditegaskan bahwa
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Namun tampaknya upaya pendidikan yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan dan institusi pembina lain belum sepenuhnya
mengarahkan dan mencurahkan perhatian secara komprehensif pada upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan budaya
dan karakter bangsa juga telah menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah telah
mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini melalui Departemen
Pendidikan Nasional.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang masalah tersebut,dapat dirumuskan masalah,antara
lain :
1. Bagaimana Fungsi dan
tujuan Pendidikan karakter ?
2. Bagaimana peran sekolah
dalam membangun karakter anak.
3. Bagaimana peran guru dalam
membentuk karakter siswa?
4. Bagaimana penyimpangan
karakter pada siswa?
5. Bagaimana upaya mengurangi
atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter?
6. Bagaimana cara
menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian
pendidikan karakter.
2. Menjelaskan bagaimana
pendidikan karakter disekolah.
3. Menjelaskan tentang
pentingnya pendidikan karakter.
4. Menjelaskan peran guru
dalam pendidikan karakter
5. Untuk mengetahui fungsi
dan tujuan Pendidikan Karakter.
6. Untuk mengetahui peran
guru dalam membentuk karakter siswa.
7. Mengetahui penyimpangan
karakter pada siswa.
8. Untuk mengetahui upaya
mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter.
9. Mengetahui cara
menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.
D. Manfaat Penulisan.
Dari tujuan penulisan tersebut, dapat ditulis manfaat penulisan,
sebagai berikut :
1. Agar pembaca mengetahui
fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter.
2. Agar mengetahui peran guru
dalam membentuk karakter siswa
3. Agar pembaca mengerti
penyimpangan karakter pada siswa
4. Agar pembaca mengetahui
upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter
5. Agar pembaca mengerti cara
menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Pendidikan
Berkarakter.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada siswa sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan. Untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan
sesama.Untuk itu proses pendidikan karakter di sekolah melibatkan semua
komponen seperti isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas
hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan kerja seluruh warga dan lingkungan
B. Fungsi dan tujuan Pendidikan Karakter.
Pendidikan karakter
berfungsi untuk:
1. mengembangkan potensi
dasar siswa agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.
2. memperkuat dan
membangun perilaku siswa yang multikultur.
3. meningkatkan peradaban
siswa yang kompetitif dalam pergaulan.
C. Peran guru dalam membentuk karakter siswa.
Selain guru mengajar dan mendidik siswanya, prilaku dan tingkah laku
guru biasanya ditiru oleh siswa. Perilaku ini akan membentuk karakter siswa.
Contohnya :
« Guru datang tepat waktu
(contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
« Guru mengucapkan salam
dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang
ditanamkan: santun, peduli)
« Berdoa sebelum membuka
pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)
« Mengecek kehadiran siswa
(contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)
« Mendoakan siswa yang tidak
hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh nilai yang ditanamkan:
religius, peduli)
« Memastikan bahwa setiap
siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
« Menegur siswa yang
terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli)
D. Penyimpangan karakter pada siswa.
Meskipun guru telah mengajarkan nilai-nilai karakter yang baik
kepada siswa, kadangkala siswa tidak menuruti atau tidak mematuhi nilai
karakter tersebut. Contohnya :
1. Siswa tidak jujur ketika
mengerjakan soal ujian.
2. Tidak disiplin ketika
mengikuti upacara bendera
(tidak memakai atribut yang
lengkap) .
3. Tidak bertanggung jawab
terhadap kesalahan.
4. Bertengkar karena suatu
permasalahan
(merupakan contoh siswa yang
tidak cinta damai)
5. Dll.
Upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan karakter
pada siswa.
a. Bagi orang tua,
sebaiknya lebih memperhatikan anaknya
b. Orangtua mengutamakan
waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja padat
c. Bagi para guru, sebaiknya
mulai menerapkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta membantu
siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu mata pelajaran.
d. Guru yang menjadi contoh
dan panutan di sekolah juga harus dapat memberi contoh yang baik kepada
murid-muridnya, seperti berpakaian rapi, berkata sopan, disiplin, perhatian
kepada murid dan menjaga kebersihan.
e. Melakukan
kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin melakukan upacara
bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru
atau teman.
f. Mengkoreksi perbuatan yang
kurang baik secara spontan, misalnya menegur ketika siswa berteriak-teriak
ketika proses pembelajaran berlangsung.
g. Memuji perbuatan yang
baik , misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu teman atu bahkan memperoleh
prestasi dibidang seni atau olahraga.
h. Sekolah sebaiknya
mendukung program pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam perwujudan
misalnya toilet sekolah yang bersih, bak sampah terletak di berbagai tempat dan
kondisi sekolah yang bersih.
E. Cara menumbuhkan pendidikan berkarakter pada jati diri siswa.
§ Dibekali dengan ilmu
pengetahuan
§ Meningkatkan motivasi siswa
dalam meraih prestasi.
§ Memberi ruang kepercayaaan
pada diri bahwa karakter yang tidak baik bisa diubah menjadi karakter yang
baik.
§ Antara siswa dengan guru
sering berinteraksi,di dalam kelas maupun di luar kelas.
§ Berani mengakui kesalahan
dan mau berubah.
§ Harus menyelesaikan setiap
persoalan yang masih belum terselesaikan.
§ Dll.
F. Contoh-contoh perilaku penurunan moral
Ada beberapa peristiwa yang tergolong penyimpangan karakter di
negeri ini. Contoh kecil saja, di zaman yang sudah modern ini banyak orang yang
lupa beretika, lupa menjaga sopan santun, tak mau saling tolong menolong, tak
bertanggung jawab, tidak tahu batas-batas pergaulan dan masih banyak lagi. Hal
sekecil itu saja sudah tak terkendali, apalagi hal yang besar.
Realitanya, banyak makelar kasus, penggelapan pajak, korupsi,
kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dan yang amat
sangat memprihatinkan adalah perilaku remaja Indonesia yang masih berada di
usia
G. Dampak penurunan moral
1. Banyak anak berperilaku
anarkis
2. Banyak anak tidak memiliki
sikap yang santun terhadap orang lain
3. Tidak mau tolong menolong dengan sesama
4. Tidak menghargai sesuatu
5. Banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan anak terhadap orang
tuanya
6. Perubahan gaya hidup,
mulai dari nilai-nilai agama, social dan budaya
7. Jati diri bangsa Indonesia
luntur
H. Upaya meminimalisir penurunan moral
1. Bagi para guru, sebaiknya
mulai mepkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta membantu
siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu mata pelajaran.
2. Guru yang menjadi contoh
dan panutan di sekolah juga harus dapat memberi contoh yang baik kepada
murid-muridnya, seperti berpakaian rapi, berkata sopan, disiplin, perhatian
kepada murid dan menjaga kebersihan.
3. Melakukan
kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin melakukan upacar
bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru
atau teman
4. Mengkoreksi perbuatan yang
kurang baik secara spontan, misalnya menegur ketika siswa berteriak-teriak
ketika proses pembelajaran berlangsung
5. Memuji perbuatan tepuji,
misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu teman atu bahkan memperoleh prestasi
dibidang seni atau olahraga
6. Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya ddan
karakter bangsa dalam perwujudan misalnya toilet sekolah yang bersih, bak
sampah terletak di berbagai tempat dan kondisi sekolah yang bersih.
I. Pendidikan Karakter yang Berhasil.
Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui
pencapaian indikator oleh peserta didik meliputi sebagai berikut:
§ Mengamalkan ajaran agama
yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
§ Memahami kekurangan dan
kelebihan diri sendiri.
§ Mematuhi aturan-aturan
sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
§ Menghargai keberagaman
agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.
§ Menunjukkan sikap percaya
diri.
§ Mencari dan menerapkan
informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis,
kritis,dankreatif.
§ Menunjukkan kemampuan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
§ Menunjukkan kemampuan
belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
§ Menunjukkan kemampuan
menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
§ Mendeskripsikan gejala alam
dan social.
§ Memanfaatkan lingkungan
secara bertanggungjawab.
§ Menerapkan nilai-nilai
kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi
terwujudnya persatuan dalam Negara kesatuan Republik Indonesia.
§ Menghargai karyaseni dan
budayanasional.
§ Menghargai tugas pekerjaan
dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
§ Menerapkan hidup bersih,
sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.
§ Berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan santun.
§ Memahami hak dan kewajiban
diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;
§ Menghargai adanya perbedaan
pendapat.
§ Menunjukkan kegemaran
membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
§ Menunjukkan keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia danbahasa
Inggris sederhana.
§ Menguasai pengetahuan yang
diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
§ Memiliki jiwa
kewirausahaan.
§ Menunjukkan sikap percaya
diri.
Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah
terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan
simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat
sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat
disimpulkan beberapa kategori yaitu:
Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan
mutu pendidikan karakter melalui sekolah-sekolah.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang.
Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak
diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan
menuju kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah
pasti dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin
ketinggalan dari negara-negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar