Kelompok 2
- Fransiska Yusvita Sary : 1986206129
- Jumailiana : 1986206183
- Agnes : 1986206099
- Candra Calfari Putra : 1986206104
- Avrizal : 19986206159
- Vivin : 1986206032
MAKALAH TENTANG AKHLAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia
menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa,
sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung pada bagaimana akhlaknya.
Apabila baik akhlaknya, maka sejahteralah lahir batinnya, apabila rusak
akhlaknya, maka rusaklah lahir batinnya.
Konsep akhlaqul karimah adalah konsep hidup
yang lengkap dan tidak hanya mengatur hubungan antara manusia, alam sekitarnya
tetapi juga terhadap penciptaannya. Allah menciptakan ilmu pengetahuan
bersumber dari Al-Quran. Namun, tidak semua orang mengetahui atau percaya akan
hal itu. Ini dikarnakan keterbatasan pengetahuan manusia dalam menggali
ilmu-ilmu yang ada dalam Al-Quran itu sendiri . Oleh karna itu, permasalahan ini diangkat, yakni keterkaitan
akhlak islam dengan ilmu yang berdasarkan Al-Quran dan Hadits.
B.
RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah pembahasan, dalam makalah
ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Apa pengertian akhlak?
2.
Apa landasan hukum tentang akhlak?
3.
Apa saja ruang lingkup ajaran akhlak?
4.
Apa saja kegunaan mempelajari akhlak?
5.
Berapa dan berapa pembagian akhlak?
6.
Apa aspek-aspek yang mempengaruhi akhlak?
7.
Apa karakteristik ajaran akhlak dalam dunia sains?
8.
Bagaimana hubungan akhlak dengan keadilan dan sains modern?
Permasalahan di atas akan menjadi sasaran
pembahasan makalah ini, dengan harapan pembahasan yang kami lakukan menjadi
terarah.
C.
TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini
adalah:
1.
Untuk mengetahui pengertian akhlak
2.
Untuk mengetahui landasan hukum tentang akhlak
3.
Untuk mengetahui ruang lingkup ajaran akhlak
4.
Untuk mengetahui kegunaan mempelajari akhlak
5.
Untuk mengetahui Pembagian akhlak
6.
Untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi akhlak
7.
Untuk mengetahui karakteristik ajaran akhlak dalam dunia sains
8.
Untuk mengetahui hubungan akhlak dengan keadilan dan sains modern
BAB II
AKHLAK
A.
PENGERTIAN AKHLAK
Secara bahasa, pengertian akhlak diambil
dalam bahasa arab yang berarti:
1)
Perangai, tabiat, adat (diambil dari kata dasar khuluqun).
2)
Kejadian, buatan, ciptaan (diambil dari kata khalqun)
Secara etimologis akhlak adalah:
1)
Ibn Maskawaih dalam bukunya Tahdzib Al-Akhlaq, beliau mendefenisikan
akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa terlebih dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan.
2)
Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin menyatakan bahwa akhlak
adalah gambaran tingkah laku dalam jiwa yang dari padanya lahir
perbuatan-perbuatannya dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Dari dua defenisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa suatu perbuatan atau sikap dapat dikategorikan akhlak apabila
memenuhi kriteria berikut ini:
1)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang sehingga telah terjadi kepribadiannya.
2)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa
pemikiran.
3)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya tanpa paksaan atau tekanan dari luar.
4)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya,
bukan main-main, atau karena sandiwara.
B.
LANDASAN HUKUM TENTANG AKHLAK
1.
Al-Quran
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri. (QS. An-nisa: 36)
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali-Imron:
104)
2.
Hadits
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال : لم
يكن النبي صلى الله عليه وسلم فَاحِشاً وَلاَ مُتَفَحِّشاً وَكَانَ يَقُوْلُ : إِنَّ
مِنْ خِيَارُكُمْ أَحْسَنُكُمْ أًخْلاَقاً )رواه البخاري(
Artinya: Dari Abdullah bin Amru berkata: Nabi
tidak pernah berbuat keji sendiri tidak pula berbuat keji kepada orang
lain. Beliau bersabda: “Sesungguhnya termasuk sebaik-baik kalian adalah yang
paling baik akhlaknya” (HR. Bukhari)
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سئل رسول الله
صلى الله عليه وسلم عن أكثر ما يدخل الناس الجنة؟ فقال : تقوى الله وحسن الخلق، وسئل
عن أكثر ما يدخل الناس النار؟ فقال : الفم والفرج. رواه الترمذي وابن حبان في صحيحه
والبيهقي في الزهد وغيره، وقال الترمذي: حديث حسن صحيح غريب.
Artinya: “Abu Hurairah r.a berkata:
Rasulullah saw ditanya tentang hal yang paling banyak memasukan manusia ke
dalam surga? Rasulullah saw menjawab: Taqwa kepada Allah, akhlak yang baik.
Kemudian Rasulullah SAW ditanya kembali tentang hal yang paling banyak
memasukan manusia kedalam neraka? Rasulullah saw menjawab: mulut dan farji’
(kemaluan). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hiban dalam sahihnya dan Baihaqi dalam Bab
zuhud dan selainnya, dan Tirmidzi berkata: hadis ini hasan sahih gharib)
وعن عبد
الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما : قال :لَمْ يَكُنْ رَسولُ اللَّه صلى الله عليه
وسلم فَاحِشا ، وَلا مُتَفَحِّشا ، وكان يقول : إِنَّ مِنْ خِيَارِكم أَحْسَنُكُمْ
أَخْلاقا. )رواه البخاري ، ومسلم ، والترمذي(
Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amr bin Ash
r.a berkata: Tidaklah Rasulullah itu orang yang keji dan tidak pula orang yang
berkata keji. Dan beliau bersabda: Sesungguhnya yang paling baik di antara
kalian adalah orang yang paling di antara kalian akhlaknya.” (HR. Bukhari,
Muslim, Tirmizdi)
C.
RUANG LINGKUP AJARAN AKHLAK
Ruang lingkup ajaran akhlak adalah sama
dengan ruang lingkup ajaran islam itu sendiri, khususnya berkaitan dengan pola
hubungan.
Akhlak terhadap Allah
Akhlak terhadap Allah adalah yang dapat
diartikan sebagi sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khaliq. Abuddin Nata menyebutkan
sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada
Allah, yaitu:
a)
Karena Allah menciptakan manusia
b)
Allah telah memberikan perlengkapan panca indera
c)
Allah telah mnyediakan bahan dan sarana yang diperlukan bagi
kelangsungan hidup manusia, seperti udara, air dan lainnya.
d)
Allah telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan menguasai
daratan dan lautan.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
berakhlak kepada Allah dan kegiatan menanamkan nilai-nilai akhlak kepada Allah
yang sesungguhnya akan membentuk pendidikan keagamaan. Diantara nilai-nilai
ketuhanan yang sangat mendasar adalah:
a)
Iman. Yaitu, sikap batin yang penuh kepercayaan kepada tuhan. Jadi,
tidak hanya cukup dengan kata percaya. Namun, harus terus meningkat menjadi
sikap mempercayai tuhan dan menaruh kepercayaan kepada-Nya.
b)
Ihsan. Yaitu, kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah senantiasa
hadir atau bersama manusia dimanapun manusia berada. Berkaitan dengan ini dan
karena menginsafi bahwa allah selalu mengawasi manusia, maka manusia harus
berbuat, berlaku dan bertindak menjalankan sesuatu dengan sebaik mungkin dan
penuh rasa tangguh jawab, tidak hanya sekedarnya saja.
c)
Takwa. Yaitu, sikap yang sadar
penuh bahwa Allah selalu mengawasi manusia. Kemudian, manusia selalu berusaha
untuk melakukan sesuatu yang diridhai Allah, dengan menjauhi atau menjaga diri
dari hal-hal yang tidak diridhai Allah. Taqwa inilah yang mendasari budi
pekerta luhur (akhlakul karimah).
d)
Ikhlas. Yaitu, sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan, semata-mata
demi memperoleh keridahaan Allah dan bebas dari pamrih lahir dan batin.
e)
Tawakkal. Yaitu, sikap senantiasa bersandar kepada Allah dengan penuh
harapan kepada-Nya dan berkeyakinan
bahwa Dia akan menolong manusia dalam mencari dan menemukan jalan yang terbaik.
f)
Syukur. Yaitu, sikap penuh rasa terima kasih dan pengahargaan atas semua
nikmat yang tak terbilang banyaknya yang dianugerahkan oleh Allah kepada
manusia.
g)
Sabar. Yaitu, sikap tabah menhadapi segala kepahitan hidup, besar dan
kecil, lahir dan batin dan lainnya.
Akhlak terhadap sesama manusia
Nilai-nilai akhlak terhadap sesama manusia
yang patut sekali untuk dilakukan, antara lain:
a)
Silaturrahmi
b)
Persaudaraan (ukhuwah)
c)
Persamaan(al-musawah)
d)
Adil
e)
Baik sangka
f)
Rendah hati
g)
Tepat janji
h)
Lapang dada
i)
Dapat dipercaya
j)
Perwira
k)
Hemat
l)
Dermawan
Akhlak Terhadap Lingkungan
Lingkungan di sini meliputi segala sesuatu
yang di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak
bernyawa.
Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan
bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya
interaksi manusia dengan sesamanya dan terhadap alam. Kekhalifahan mengandung
arti pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan.
Binatang, tumbuhan, benda-benda yang tak bernyawa semuanya diciptakan
oleh Allah dan menjadi milik-Nya, serta semuanya ketergantungan kepada-Nya.
Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah
umat tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.
Dari uraian di atas memperhatikan
bahwa akhlak dalam islam sangat komprehensif, menyeluruh dan mencakup berbagai
makhluk yang diciptakan tuhan. Hal yang demikian dilakukan secara fungsional,
karena seluruh makhluk tersebut satu sama lain saling membutuhkan. Punah dan
rusaknya salah satu bagian dari makhluk tuhan akan berdampak negatif bagi
makhluk lainnya.[6]
D.
KEGUNAAN MEMPELAJARI AKHLAK
Suatu ilmu dipelajari karena ada
kegunaannya. Oleh karena itu, mempelajari ilmu akhlak akan membuahkan hikmah
yang besar bagi yang mempelajarinya, antara lain:
Kemajuan rohani
Seseorang dapat membedakan mana perbuatan
baik dan buruk. Sesorang akan selalu berusaha memlihara diri agar senantiasa
berada si garis akhlak yang mulia, dan menjauhi segala bentuk tindakan yang
tercela yang dimurkai oleh Allah.
Penuntun kebaikan
Bukan hanya sekedar memberitahu mana yg
baik dan buruk, melainkan juga mempengaruhi dan mendorong manusia supaya
membentuk hidup yang lurus dengan melakukan kebaikan yang mendatangkan manfaat
bagi sesama manusia.
Kebutuhan primer dalam keluarga
Akhlak merupakan faktor mutlak dalam
menegakkan kelaurga sejahtera. Keluarga yang tidak dibina dengan tonggak akhlak
yang baik, tidak akan bahagia, sekalipun bergelimang kekayaan. Keharmonisan
keluarga terlahir dari akhlak yang luhur.
Kerukunan antar tetangga
Untuk membina kerukunan antar tetangga
diperlukan pergaulan yang baik, dengan jalan mengindahkan kode etik
bertetangga.
E.
PEMBAGIAN AKHLAK
Akhlak yang Baik (Akhlaqul Karimah)
a)
Bersifat sabar
Kesabaran dapat di bagi menjadi empat
kategori yaitu: Pertama, sabar menanggung beratnya melaksanakan kewajiban.
Kedua, sabar menanggung musibah atau cobaan. Ketiga, sabar menahan penganiayaan
dari orang. Keempat, sabar menanggung kemiskinan.
a)
Bersifat benar (istiqamah)
b)
Memelihara amanah
c)
Bersifat kasih sayang
d)
Bersifat hemat (harta benda, tenaga, waktu)
e)
Bersifat kuat (Al-Quwwah): kuat fisik, jiwa, dan akal
f)
Bersifat malu
g)
Memelihara kesucian diri (Al-‘Ifafah)
h)
Bersifat berani
i)
Bersifat adil
j)
Menepati janji
Akhlak yang Tidak Baik/ Tercela (Akhlaqul
Madzmumah)
a)
Sifat dengki
b)
Sifat iri hati
c)
Sifat angkuh (sombong)
d)
Sifat riya
e)
Mengambil harta anak yatim, kecuali untuk keperluan anak itu sendiri
f)
Berkata kasar terhadap ibu-bapaknya atau menghardiknya
g)
Mengurangkan timbangan
h)
Berzina
i)
Membunuh
Akhlak yang terpuji menyebabkan munculnya
rasa saling mencintai dan saling menyayangi. Sedangkan akhlak tercela
menjadikan sling benci, hasud, dan permusuhan. Laksana biji yang baik akan
menghasilkan panen yang baik.[8]
F.
ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI AKHLAK
1.
Tingkah laku manusia
Sikap seseorang boleh jadi tidak
digambarkan dalam perbuatan atau tidak tercermin dalam perilaku sehari-hari
tapi adanya kontradiksi antara sikap dan tingkah laku.
Fitrah manusia selalu untuk berbuat baik
(hanif). Seseoarang itu di nilai berdosa karena pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukannya, seperti pelanggaran terhadap akhlakul karimah, melanggar fitrah
manusia, melanggar aturan agama dan adat istiadat.
2.
Insting dan Naluri
Dalam ilmu akhlak ,insting berarti akal
pikiran. Akal dapat memperkuat akidah, namun harus ditopengi ilmu ,amal, dan takwa
pada Allah.
Naluri merupakan asa tingkah laku perbuatan
manusia. Naluri dapat diartikan sebagai kemauan tak sadar yang dapat melahirkan
perbuatan mencapai tujuan tanpa berfikir kearah tujuan dan tanpa dipengaruhi
oleh latihan berbuat.
Selain itu, banyak insting yang mendorong
perilaku perbuatan yang menjurus kepada akhlaqul karimah maupun akhlaqul
madzmumah, tergantung yang
mengendalikannya.
3.
Nafsu
Nafsu berasal dari bahasa Arab, yaitu,
nafsun yang artinya niat. Nafsu ialah keinginan hati yang kuat. Nafsu merupakan
kumpulan dari kekuatan amanah dan syahwat yang ada pada manusia. Menurut
Kartini Kartono nafsu ialah dorongan batin yang sangat kuat,memili
kecenderungan yang sangat hebat sehingga dapat menggangu keseimbangan fisik. Nafsu dapat menyingkirkan
semua pertimbangan akal, memengaruhi peringatan hati nurani dan menyingkirkan
hasrat baik yang lainnya.
Nafsu merupakan salah satu potensi yang
diciptakan Allah dalam diri manusia hingga ia dapat hidup,bersemangat,dan lebih
kreatif. Nafsu sangat penting bagi kehidupan manusia. Hanya saja mengingat
tabiat nafsu itu berkecenderungan untuk mencari kesenangan, lupa diri,
bermalas-malasan yang membawa kesesatan dan tidak pernah merasa puas, maka
manusia harus dapat mengendalikannya agar tidak membawa kepada kejahatan.
Manusia yang tidak berkepribadian selalu
mengikuti nafsunya tanpa pertimbangan kemanusiaannya, yang dijadikan pedoman
ialah kepuasannya. Nafsu yang sudah
menjadi-jadi sehingga bukan lagi manusia yang menguasainya melainkan nafsulah
yang menguasai manusia itu.
4.
Adat dan Kebiasaan.
Adat menurut bahasa (etimologi) ialah aturan yang lazim diikuti sejak
dahulu. Adat adalah suatu pandangan hidup yang mempunyai ketentuan-ketentuan
yang objektif , kokoh dan benar serta mengandung nilai mendidik yang besar
terhadap seseorang dalam masyarakat.
Kebiasaan adalah rangkain perbuatan yang dilakukan dengan sendirinya ,
tetapi masih di pengaruhi oleh akal pikiran. Pada permulaan sangat dipengaruhi
oleh pikiran. Tetapi makin lama pengaruh pikiran itu makin berkurang karena sering kali dilakukan. Kebiasaan
merupakan kualitas kejiwaan, keadaan yang tetap, sehingga memudahkan
pelaksanaan perbuatan. Lingkungan yang baik mendukung kebiasaan yang baik pula.
Lingkungan dapat mengubah kepribadian
seseorang. lingkungan yang tidak baik dapat menolak adanya disiplin dan
pendidikan.kebiasaan buruk mendorong kepada hal-hal yang lebih rendah, yaitu
kembali kepada adat kebiasaan primitif. Seseorang yang hidupnya dikatakan
modern,tetapi lingkungan bersifat primitif bisa merubah kepada hal yang
primitif. Kebiasaan itu bisa timbul karena ada dala diri pribadi seseorang itu
yang dibawah sejak lahir. Kebiasaan yang sudah melekat pada diri seseorang
sukar untuk dihilangkan, tetapi jika ada dorongan yang kuat dalam dirinya untuk
menghilangkannya,tetapi jika ada dorongan yang kuat dalam dirinya untuk
menghilangkan, ia dapat mengubahnya.
5.
Kehendak dan Takdir
Kehendak menurut bahasa (etimologi) ialah
kemauan, keinginan, dan harapan yang keras. Kehendak yaitu fungsi jiwa untuk
dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan dari dalam hati, bertautan
dengan pikiran perasaan.
Kehendak mempunyai dua macam perbuatan ,
yaitu:
a)
Perbuatan yang menjadi pendorong, yakni kadang-kadang mendorong kekuatan
manusia supaya berbuat sepaerti,
membaca,menulis,mengarang,dll
b)
Perbuatan menjadi penolak, yaitu terkadang mencegah perbuatan tersebut
seperti, melarang berkata atau berbuat.
Kehendak bukanlah sesuatu kekuatan, tetapi
merupakan tempat penerapan seluruh kekuatan. Allah menciptakan dengan kehendak.
Oleh karena itu, apa yang disebut dengan kehendak dalam diri, pada hakikatnya
adalah suatu kekuatan Allah.
Takdir yaitu ketetapan Allah, apa yang
sudah ditetapkan Allah sebelumnya atau
nasib manusia. Secara bahasa takdir ialah ketentuan jiwa, yaitu suatu
peraturan tertentu yang telah dibuat
Allah baik aspek struktual maupun aspek
fungsionalnya untuk segala yang ada dalam alam semesta yang maujud ini.[9]
Garis takdir itu ghaib bagi manusia, tak
seorang pun yangmengetahui takdir yang telah ditentukan Allah bagi dirinya, tidak ada yang tahu apa yang
akan terjadi atas dirinya esok.
G.
KARAKTERISTIK AJARAN AKHLAK DALAM DUNIA SAINS
Karakteristik akhlaqul karimah adalah suatu
karakter yang harus dimiliki oleh seorang muslim dengan berdasarkan Al-Quran
dan Hadits dalam berbagai ilmu, kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi,
kesehatan, politik pekerjaan, disiplin ilmu dan berbagai macam ilmu khusus.[10]
Jadi, karakateristik ajaran akhlaqul
karimah tidak terlepas dari berbagai bidang disiplin ilmu keislaman.
Bidang-bidang tersebut sebagai berikut:
1)
Akhlak bidang ilmu dan kebudayaan
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah dalam
bidang kebudayaan merupakan penjelmaan (manifestasi) akal dan rasa manusia. Ini
berarti manusialah yang menciptakan kebudayaan.
Karakteristik dalam ajaran akhlaqul karimah
dalam bidang budaya, mengajarkan kepada seorang mukmin yang shaleh atau seorang
mukmin yang sungguh-sungguh dalam menjalankan syariat islam untuk melaksanakan
kebudayaan dan menggali dari sumber-sumber islam secara kaffah.
Pada surah Al-‘Alaq: 1-5) terdapat kata
iqro’ diulang dua kali. Kata tersebut menurut A.Baiquni, berarti membaca dalam
arti biasa, menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur, mendeskripsikan,
menganalisis, dan menyimpulkan secara deduktif.
Dari uraian ini maka karakteristik ajaran
akhlaqul karimah dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersifat terbuka, akomodatif,
tetapi juga selektif.
2)
Akhlak bidang sosial
Ilmu sosial adalah ilmu yang berhubungan
dengan masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Karakteristik ajaran akhlaqul
karimah di bidang ini termasuk yang paling menonjol, karena seluruh bidang
ajaran akhlaqul karimah dalam bidang sosial ditujuakn untuk mensejahterakan
manusia. Namun, secara khusus dalam bidang sosial ini akhlak islam menjunjung
tinggi sifat tolong-menolong, saling menasehati, kesetiakawanan, tenggang rasa
dan kebersamaan.
3)
Akhlak bidang ekonomi
Karakteristik akhlaqul karimah dalam sistem
ekonomi islam merupakan kebebasan terhadap pemilikan harta kekayaan, nilai
keseimbangan, dan nilai keadilan merupakan kebulatan nilai yang tidak dapat
dipisahkan.
4)
Akhlak bidang kesehatan
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah
mewajibkan memelihara kesehatan dengan cara: mengajak dan menganjurkan orang
lain untuk menjaga kebersihan dan lingkungan, merawat kesehatan dengan
berolahraga, segera mengobati jika jatuh sakit, dan lain-lain.
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah tentang kesehatan berpedoman pada
prinsip pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
5)
Akhlak bidang politik
Politik adalah pengetahuan mengenai
ketatanegaraan atau kenegaraan, seperti, tata cara pemerintahan dan lain-lain.
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah dalam bidang politik sperti mentaati
pemimpin yang benar, musyawarah dan lain-lain.
6)
Akhlak bidang sains modern
Sains modern adalah suatu sikap taat
terhadap peraturan suatu bidang ilmu yang tersusun secara sistematis untuk
meciptakan berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Karakteristik ajaran akhlaqul karimah mengenai sains modern sangat
dibutuhkan, sebab menerapkan sains modern pada seseorang, membuat seseorang
tersebut tetap berpegang teguh pada peraturan dan takkan tergoyangkan
akidahnya. Sebagai ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan,
karakteristik ajaran akhlaqul karimah tampil sebagai sebuah disiplin ilmu,
yaitu ilmu akhlaqul karimah.
H.
HUBUNGAN AKHLAK DENGAN SAINS MODERN DAN KEADILAN
1)
Hubungan Akhlak dengan Sains Modern
Hubungan akhlak dengan sains modern
didasarkan atas kulminasi dari sains-sains tradisional dan modern. Sains modern
merupakan bidang ilmu yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu
yang dapat digunakan untuk menenangkan segala bidang ilmu pengetahuan. [11]
2)
Hubungan akhlak dengan keadilan
Akhlak dan berbuat adil sangat erat
hubungannya, akhlak yang baik mampu berbuat adil, akhlak buruk terjadi
penyimpangan hak dan keadilan. Keduanya saling berhubungan dan tarik menarik,
tidak bisa dilepaskan antara satu dengan lainnya.
Allah mengingatkan hambanya untuk selalu
berbuat kebajikan dan keadilan, karena berbuat keadilan itu mendekatkan diri
kepada taqwa. Manusia sebagai khalifah di bumi, wajib menerapkan konsep akhlak
dan keadilan dalam kehidupannya sehari-hari. Intinya, dalam setiap tingkah laku
dan perbuatan manusia harus mengacu kepada tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
BAB III
SIMPULAN
Suatu perbuatan atau sikap dapat
dikategorikan akhlak apabila memenuhi kriteria berikut ini:
1)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang sehingga telah terjadi kepribadiannya.
2)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa
pemikiran.
3)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya tanpa paksaan atau tekanan dari luar.
4)
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya,
bukan main-main, atau karena sandiwara.
Makalah Psikologi Kepribadian
BAB I
PENDAHULUAN
Seandainya dalam semua segi, setiap orang
sama seperti kebanyakan atau bahkan semua orang lain, kita bisa tahu apa yang
diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri kita
sendiri. Kenyataannya, dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas.
Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah kita mengalami salah paham dengan
teman di kampus, sejawat di kantor tetangga atau bahkan dengan suami/istri dan
anak-anak dirumah. Kita terkejut oleh tindakan di luar batas yang dilakukan
oleh seseorang yang biasa dikenal alim dan saleh, dan masih banyak lagi.
Memang manusia didunia diciptakan beragam
bentuk, sifat, watak dan tingkahlakunya. Karena tiap-tiap kepribadian adalah
unik, maka sukar sekali dibuat gambaran yang umum tentang kepribadian. Yang
dapat kita lakukan adalah mencoba mengenal seseorang dengan mengetahui struktur
kepribadiannya. Struktur kepribadian ini dapat diketahui melalui pemeriksaan
terhadap sejarah hidup, cita-cita, dan persoalan-persoalan yang dihadapi
seseorang
Oleh karena itu, kita membutuhkan sejenis
kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan
orang lain.kita harus memahami defenisi dari kepribadian itu, bagaimana
kepribadan itu terbentuk. Selain itu kita membutuhkan teori-teori tentang
tingkah laku, teori tentang kepribadian agar tembentuk suatu kepribadian yang
baik. Sehingga gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap
individu dapat dihindari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Kepribadian
Kata “kepribadian” (personality)
sesungguhnya sesungguhnya berasal dari kata latin: pesona. Pada mulanya kata
personaini menunjuk pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di
zaman romawi dalam memainkan perannya. Lambat laun, kata persona (personality)
berubah menjai satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang
diterima oleh individu dari kelompok masyarakat, kemudian individu tersebut
diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial yang
diterimanya.
Kepribadian (Allport, 1971) adalah
organisasi-organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang
turut menentukan cara-caranya yang unik/khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Karena tiap-tiap kepribadian adalah unik,
maka sukar sekali dibuat gambaran yang umum tentang kepribadian. Yang dapat
kita lakukan adalah mencoba mengenal seseorang dengan mengetahui struktur
kepribadiannya. Struktur kepribadian ini dapat diketahui melalui pemeriksaan
terhadap sejarah hidup, cita-cita, dan persoalan-persoalan yang dihadapi
seseorang.
B. Pembentukan Kepribadian
Mengenai pengalaman-pengalaman yang ikut
membentuk kepribadian, kita dapat membedakannya dalam dua golongan :
1. Pengalaman yang umum, yaitu yang dialami
oleh tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu. Pengalaman ini erat hubungannya
dengan fungsi dan peranan seseorang dalam masyarakat. Misalnya, sebagai
laki-laki atau wanita seseorang mempunyai hak dan kewajiban tertentu. Beberapa
dari peran itu dipilih sendiri oleh orang yang bersangkutan tetapi masih tetap
terikat pada norma-norma masyarakat, misalnya jabatan atau pekerjaan. Meskipun
demikian, kepribadian seseorang tidak dapat sepenuhnya diramalkan atau dikenali
hanya berdasarkan pengetahuan tentang struktur kebudayaan dimana orang itu
hidup. Hal ini disebabkan karena :
a. Pengaruh kebudayaan terhadap seseorang
tidaklah sama karena medianya (orang tua, saudara, media massa dan lain-lain)
tidaklah sama pula pada setiap orang. Setiap orang tua atau media massa
mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri sehingga orang-orang yang menerima
pandangan dan pendapat yang berbeda-beda itu akan berbeda-beda pula
pendiriannya.
b. Tiap individu mempunyai
pengalaman-pengalaman yang khusus, yang terjadi pada dirinya sendiri.
2. Pengalaman yang khusus, yaitu yang
khusus dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak tergantung pada status
dan peran orang yang bersangkutan dalam masyarakat.
Pengalaman-pengalaman yang umum maupun yang
khusus di atas memberi pengaruh yang berbeda-beda pada tiap individu-individu
itu pun merencanakan pengalaman-pengalaman tersebut secara berbeda-beda pula
sampai akhirnya ia membentuk dalam dirinya suatu stuktur kepribadian yang tetap
(permanen). Proses integrasi pengalaman-pengalaman ke dalam kepribadian yang
makin lama makin dewasa, disebut proses pembentukan identitas diri.
C. Teori-Teori Kepribadian
Ada empat teori kepribadian utama yang satu
sama lain tentu saja berbeda, yakni teori kepribadian psikoanalisis,
teori-teori sifat (trait), teori kepribadian behaviorisme, dan teori psikoligi
kognitif.
1. Teori Kepribadian Psikoanalisis
Dalam mencoba mamahami sistem kepribadian
manusia, Freud membangun model kepribadian yang saling berhubungan dan
menimbulkan ketegangan satu sama lain. Konflik dasar dari tiga sistem
kepribadian tersebut menciptakan energi psikis individu. Energi dasar ini
menjadi kebutuhan instink individu yang menuntut pemuasan. Tiga sistem tersebut
adalah id, ego, dan superego.
Id bekerja menggunakan prinsip kesenangan,
mencari pemuasan segera impuls biologis; ego mematuhi prinsip realita, menunda
pemuasan sampai bisa dicapai dengan cara yang diterima masyarakat, dan superego
(hati nurani;suara hati) memiliki standar moral pada individu. Jadi jelaslah
bahwa dalam teori psikoanalisis Freud, ego harus menghadapi konflik antara id (
yang berisi naluri seksual dan agresif yang selalu minta disalurkan) dan super
ego (yang berisi larangan yang menghambat naluri-naluri itu). Selanjutnya ego
masih harus mempertimbangkan realitas di dunia luar sebelum menampilkan
perilaku tertentu.
Namun, bagi Erikson meskipun ia mengakui
adanya id, ego, dan superego, menurutnya, yang terpenting bukannya dorongan
seks dan bukan pula koflik antara id dan superego. Bagi Erikson, manusia adalah
makhluk rasional yang pikiran, perasaan, dan perilakunya dikendalikan oleh ego.
Jadi ego itu aktif, bukan pasif seperti pada teori freud, dan merupakan unsur
utama dari kepribadian yang lebih banyak dipengarihi oleh faktor sosial
daripada dorongan seksual.
2. Teori-Teori Sifat (Trait Theories)
Teori sifat ini dikenal sebagai teori-teori
tipe (type theories) yang menekankan aspek kepribadian yang bersifat relatif
stabil atau menetap. Tepatnya, teori-teori ini menyatakan bahwa manusia
memiliki sifat atau sifat-sifat tertentu, yakni pola kecenderungan untuk
bertingkah laku dengan cara tertentu. Sifat-sifat yang stabil ini menyebabkan
manusia bertingkah laku relatif tetap dari situasi ke situasi.
Allport membedakan antara sifat umum
(general trait) dan kecenderungan pribadi (personal disposition). Sifat umum
adalah dimensi sifat yang dapat membandingkan individu satu sama lainnya.
Kecenderungan pribadi dimaksudkan sebagai pola atau konfigurasi unik
sifat-sifat yang ada dalam diri individu. Dua orang mungkin sama-sama jujur,
namun berbeda dalam hal kejujuran berkaitan dengan sifat lain. Orang pertama,
karena peka terhadap perasaan orang lain, kadang-kadang menceritakan
“kebohongan putih” bagi orang ini, kepekaan sensitivitas adalah lebih tinggi
dari kejujuran. Adapun orang orang kedua menilai kejujuran lebih tinggi, dan
mengatakan apa adanya walaupun hal itu melukai orang lain. Orang mungkin pula
memilki sifat yang sama, tetapi dengan motif berbeda. Seseorang mungkin
berhati-hati karena ia takut terhadap pendapat orang lain, dan orang lain
mungkin hati-hati karena mengekspresikan kebutuhannya untuk mempertahankan
keteraturan hidup.
Termasuk dalam teori-teori sifat berikutnya
adalah teori-teori dari Willim Sheldom. Teori Sheldom sering digolongkan
sebagai teori topologi. Meskipun demikian ia sebenarnya menolak pengotakkan
menurut tipe ini. Menurutnya, manusia tidak dapat digolongkan dalam tipe ini
atau tipe itu. Akan tetapi, setidak-tidaknya seseorang memiliki tiga komponen
fisik yang berbeda menurut derajat dan tingkatannya masing-masing. Kombinasi
ketiga komponen ini menimbulkan berbagai kemungkinan tipe fisik yang disebutnya
sebagai somatotipe. Menurut Sheldom ada tiga komponen atau dimensi
temperamental adalah sebagai berikut :
a. Viscerotonia. Individu yang memiliki
nilai viscerotonia yang tinggi, memiliki sifat-sifat, antara lain suka makan
enak, pengejar kenikmatan, tenang toleran, lamban, santai, pandai bergaul.
b. Somatotonia. Individu dengan sifat
somatotonia yang tinggi memiliki sifat-sifat seperti berpetualang dan berani
mengambil resiko yang tinggi, membutuhkan aktivitas fisik yang menantang,
agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain, cenderung menguasai dan
membuat gaduh.
c. Cerebretonia. Pribadi yang mempunyai
nilai cerebretonia dikatakan bersifat tertutup dan senang menyendiri, tidak
menyukai keramaian dan takut kepada orang lain, serta memiliki kesadaran diri
yang tinggi. Bila sedang di rundung masalah, Ia memiliki reaksi yang cepat dan
sulit tidur.
3. Teori Kepribadian Behaviorisme
Menurut Skinner, individu adalah organisme
yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar. Dia bukanlah
agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau suatu poin yang
faktor-faktor lingkungan dan bawaan yang khas secara bersama-sama menghasilkan
akibat (tingkah laku) yang khas pula pada individu tersebut.
Selanjutnya, Skinner telah menguraikan
sejumlah teknik yang digunakan untuk mengontrol perilaku. Tekhnik tersebut
antara lain adalah sebagai berikut :
1) Pengekangan fisik (psycal restraints)
Misalnya, beberapa dari kita menutup mulut
untuk menghindari diri dari menertawakan kesalahan orang lain. Orang
kadang-kadang melakukannya dengan bentuk lain, seperti berjalan menjauhi
seseorang yang tealh menghina ita agar tidak kehilangan kontrol dan menyerang
orang tersebut secara fisik.
2) Bantuan fisik (physical aids)
Misalnya, pengendara truk meminum obat
perangsang agar tidak mengatuk saat menempuh perjalanan jauh. Bantuan fisik
bisa juga digunakan untuk memudahkan perilaku tertentu, yang bisa dilihat pada
orang yang memiliki masalah penglihatan dengan cara memakai kacamata.
3) Mengubah kondisi stimulus (changing the
stimulus conditions)
Misalnya, orang yang berkelebihan berat
badan menyisihkan sekotak permen dari hadapannya sehingga dapat mengekang diri
sendiri.
4) Memanipulasi kondisi emosional
(manipulating emotional conditions)
Misalnya, beberapa orang menggunakan
tekhnik meditasi untuk mengatasi stess.
5) Melakukan respons-respons lain
(performing alternativeresponses)
Misalnya, untuk menahan diri agar tidak
menyerang orang yang sangat tidak kita sukai, kita mungkin melakukan tindakan
yang tidak berhubungan dengan pendapat kita tentang mereka.
6) Menguatkan diri secara positif (positif
self-reinforcement)
Misalnya, seorang pelajar menghadiahi diri
sendiri karena telah belajar keras dan dapat mengerjakan ujian dengan baik,
dengan menonton film yang bagus.
7) Menghukum diri sendiri (self punishment)
Misalnya, seorang mahasiswa menghukum
dirinya sendiri karena gagal melakukan ujian dengan baik dengan cara menyendiri
dan belajar kembali dengan giat.
4. Teori Psikologi Kognitif
Menurut para ahli, teori psikologi kognitif
dapat dikatakan berawal dari pandangan psikologi Gestalt. Mereka berpendapat
bahwa dalam memersepsi lingkungannya, manusia tidak sekadar mengandalkan diri
pada apa yang diterima dari penginderaannya, tetapi masukan dari pengindraan
itu, diatur, saling dihubungkan dan diorganisasikan untuk diberi makna, dan
selanjutnya dijadikan awal dari suatu perilaku.
Pandangan teori kognitif menyatakan bahwa
organisasi kepribadian manusia tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu
sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini,
unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk dalam
kognisi manusia. Bahkan, dengan teori ini dimungkinkan juga faktor-faktor
diluar diri dimasukkan (diwakili) dalam lapangan psikologis atau lapangan
kesadaran seseorang.
D. Tipe-Tipe Kepribadian
Pada dasarnya setisp orang memiliki
kepribadian yang berbeda satu sama lain. Penelitian tentang kepribadian manusia
dilakukan para ahli sejak dulu kala. Kita mengenal Hippocrates dan Galenus yang
mengemukakan bahwa manusia bisa dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan
zat cair yang ada dalam tubuhnya.
1) Melancholicus (melankolisi), yaitu
orang-orang yang banyak empedu hitamnya, sehingga orang-orang dengan tipe ini
selalu bersikap murung atau muram, pesimistis dan selalu menaruh rasa curiga.
2) Sanguinicus (sanguinisi), yakni
orang-orang yang banyak darahnya, sehingga orang-orang tipe ini selalu
menunjukkan wajah berseri-seri, periang atau selalu gembira, dan bersikap
optimistis.
3) Flegmaticus (flegmatisi), yaitu
orang-orang yang banyak lendirnya. Orang-orang seperti ini sifatnya lamban dan
pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya
tidak mudah berubah.
4) Cholericus (kolerisi), yakni yang banyak
empedu kuningnya. Orang bertipe ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah
dan sukar mengendalikan diri, sifatnya garang dan agresif.
C.G. Jung, seorang ahli penyakit jiwa dari
Swiss, membuat pembagian tipe manusia dengan cara lain lagi. Ia menyatakan
bahwa perhaian manusia tertuju pada dua arah, yakni keluar dirinya yang disebut
extrovert, dan kedalam dirinya yang disebut introvert. Jadi, menurut jung tipe
manusia bisa dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu :
1) Tipe extrovert, yaitu orang-orang yang
perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang-orang lain dan kepada
masyarakat.
2) Tipe introvert, orang-orang yang
perhatiannya lebih mengarah pada dirinya.
Orang yang tergolong tipe extrovert
mempunyai sifat-sifat: berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah,
penggembira, kontak dengan lingkungan besar sekali. Mereka mudah memegaruhi dan
mudah pula dipengaruhi oleh lingkungannya. Adapun orang-orang yang tergolong
introvert memiliki sifat-sifat : kurang pandai bergaul, pendiam, sukar diselami
batinnya, suka mnyendiri, bahkan sering takut kepada orang lain.
Kretschmer, ahli penyakit jiwa
berkebangsaan Jerman, mengemukakan adanya hubungan yang erat antara tipe tubuh
dengan sifat dan wataknya. Ia memebagi manusia dalam empat golongan menurut
tipe atau bentuk tubuhnya masing-masing, yaitu berikut ini :
1) Atletis, dengan ciri-ciri tubuh: besar,
berotot kuat, kekar dan tegap, berdada lebar.
2) Astenis, dengan ciri-ciri: tinggi,
kurus, tidak kuat, bahu sempit, lengan, dan kaki kecil.
3) Piknis, dengan ciri-ciri: bulat, gemuk,
pendek, muka bulat, leher pejal.
4) Displastis, merupakan bentuk tubuh
campuran dari ketiga tipe diatas.
Tipe watak orang yang berbentuk atletis dan
astenis adalah schizothim, yang menurut Kretschmer mempunyai sifat-sifat,
antara lain : sulit bergaul, mempunyai kebiasaan yang tetap, sukar menyesuaikan
diri dengan situasi baru, kelihatan sombong, egoistis dan bersifat ingin
berkuasa, kadang-kadang optimis, kadang pula pesimis, selalu berpikir terlebih
dahulu masak-masak sebelum bertindak.
Lain halnya dengan orang yang memiliki
bentuk tubuh piknis, atau tipe wataknya sering disebut siklithim. Sifat
orang-orang ini adalah mudah bergaul, suka humor, mudah berubah-ubah
stemming-nya, mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, lekas memaafkan
kesalahan orang lain, tetapi kurang setia, dan tidak konsekuen.
E. Pengukuran-Pengukuran Kepribadian
Sifat kepribadian biasa diukur melalui
angka rata-rata pelaporan dari (self-report)kuesioner kepribadian (untuk sifat
khusus) atau penelusuran kepribadian seutuhnya (personality inventory,
serangkaian instrumen yang menyingkap sejumlah sifat). Ada beberapa macam cara
untuk mengukur atau menyelidiki kepribadian. Berikut ini adalah beberapa
diantaranya :
1. Observasi Direct
Observasi direk berbeda dengan observasi
biasa. Observasi direk mempunyai sasaran yang khusus , sedangkan observasi
biasa mengamati seluruh tingkah laku subjek. Observasi direk memilih situasi
tertentu, yaitu saat dapat diperkirakan munculnya indikator dari ciri-ciri yang
hendak diteliti, sedangkan observasi biasa mungkin tidak merencanakan untuk
memilih waktu.
Observasi direct diadakan dalam situasi
terkontrol, dapat diulang atau dapat dibuat replikasinya. Misalnya, pada saat
berpidato, sibuk bekerja, dan sebagainya.Ada tiga tipe metode dalam observasi
direk yaitu:
a. Time Sampling Method
Dalam time sampling method, tiap-tiap
subjek diselidiki pada periode waktu tertentu. Hal yang diobservasi mungkin
sekadar muncul tidaknya respons, atau aspek tertentu.
b. Incident Sampling Method
Dalam incident sampling method, sampling
dipilih dari berbagai tingkah laku dalam berbagai situasi. Laporan observasinya
mungkin berupa catatan-catatan dari Ibu tentang anaknya, khusus pada waktu
menangis, pada waktu mogok makan, dan sebgainya. Dalam pencatatan tersebut
hal-hal yang menjadi perhatian adalah tentang intensitasnya, lamanya, juga
tentang efek-efek berikut setelah respons.
c. Metode Buku Harian Terkontrol
Metode ini dilakukan dengan cara mencatat
dalam buku harian tentang tingkah laku yang khusus hendak diselidiki oleh yang
bersangkutan sendiri. Misalnya mengadakan observasi sendiri pada waktu sedang
marah. Syarat penggunaan metode ini, antara lain, bahwa peneliti adalah orang
dewasa yang cukup inteligen dan lebih jauh lagi adalah benar-benar ada
pengabdian pada perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Wawancara (Interview)
Menilai kepribadian dengan wawancara
(interview) berarti mengadakan tatap muka dan berbicara dari hati ke hati
dengan orang yang dinilai. Dalam psikologi kepribadian, orang mulai
mengembangkan dua jenis wawancara, yakni:
a. Stress interview
Stress interview digunakan untuk mengetahui
sejauh mana seseorang dapat bertahan terhadap hal-hal yang dapat mengganggu
emosinya dan juga untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat kembali
menyeimbangkan emosinya setelah tekanan-tekanan ditiadakan. Interviewer
ditugaskan untuk mengerjakan sesuatu yang mudah, kemudian dilanjutkan dengan
sesuatu yang lebih sukar.
b. Exhaustive Interview
Exhaustive Interview merupakan cara
interview yang berlangsung sangat lama; diselenggarakn non-stop. Cara ini biasa
digunakan untuk meneliti para tersangka dibidang kriminal dan sebagai
pemeriksaan taraf ketiga.
3. Tes proyektif
Cara lain untuk mengatur atau menilai
kepribadian adalah dengan menggunakan tes proyektif. Orang yang dinilai akan
memprediksikan dirinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes
proyektif pada dasarnya memberi peluang kepada testee (orang yang dites) untuk
memberikan makna atau arti atas hal yang disajikan; tidak ada pemaknaan yang
dianggap benar atau salah.
Jika kepada subjek diberikan tugas yang
menunut penggunaan imajinasi, kita dapat menganalisis hasil fantasinya untuk
menguur cara dia merasa dan berpikir. Jika melakukan kegiatan yang bebas, orang
cenderung menunjukkan dirinya, memantulkan (proyeksi) kepribadiannya untuk
melakukan tugas yang kreatif. Jenis yang termasuk tes proyektif adalah:
a. Tes Rorschach
Tes yang dikembangkan oleh seorang dkter
psikiatrik Swiss, Hermann Rorschach, pada tahun 1920-an, terdiri atas sepuluh
kartu yang masing-masing menampilkan bercak tintan yang agak kompleks. Sebagian
bercak itu berwarna; sebagian lagi hitam putih. Kartu-kartu tersebut
diperlihatkan kepada mereka yang mengalami percobaan dalam urutan yang sama.
Mereka ditugaskan untuk menceritakan hal apa yang dilihatnya tergambar dalam
noda-noda tinta itu. Meskipun noda-noda itu secara objektif sama bagi semua
peserta, jawaban yang mereka berikan berbeda satu sama lain. Ini menunjukkan
bahwa mereka yang mengalami percobaan itu memproyeksikan sesuatu dalam
noda-noda itu. Analisis dari sifat jawaban yang diberikan peserta itu
memberikan petunjuk mengenai susunan kepribadiannya.
b. Tes Apersepsi Tematik (Thematic
Apperception Test/TAT)
Tes apersepsi tematik atau Thematic
Apperception Test (TAT), dikembangkan di Harvard University oleh Hendry Murray
pada tahun 1930-an. TAT mempergunakan suatu seri gambar-gambar. Sebagian adalah
reproduksi lukisan-lukisan, sebagian lagi kelihatan sebagai ilustrasi buku atau
majalah. Para peserta diminta mengarang sebuah cerita mengena tiap-tiap gambar
yang diperlihatkan kepadanya. Mereka diminta membuat sebuah cerita mengenai
latar belakang dari kejadian yang menghasilkan adegan pada setiap gambar,
mengenai pikiran dan perasaan yang dialami oleh orang-orang didalam gambar itu,
dan bagaimana episode itu akan berakhir. Dalam menganalisis respon terhadap
kartu TAT, ahli psikologi melihat tema yang berulang yang bisa mengungkapkan
kebutuhan, motif, atau karakteristik cara seseorang melakukan hubungan
antarpribadinya.
4. Inventori Kepribadian
Inventori kepribadian adalah kuesioner yang
mendorong individu untuk melaporkan reaksi atau perasaannya dalam situasi
tertentu. Kuesioner ini mirip wawancara terstruktur dan ia menanyakan
pertanyaan yang sama untuk setiap orang, dan jawaban biasanya diberikan dalam
bentuk yang mudah dinilai, seringkali dengan bantuan komputer. Menurut Atkinson
dan kawan-kawan, investori kepribadian mungkin dirancang untuk menilai dimensi
tunggal kepribadian (misalnya, tingkat kecemasan) atau beberapa sifat
kepribadian secara keseluruhan. Investori kepribadian yang terkenal dan banyak
digunakan untuk menilai kepribadian seseorang ialah: (a) Minnesota Multiphasic
Personality Inventory (MMPI), (b) Rorced-Choice Inventories, dan (c)
Humm-Wadsworth Temperament Scale (H-W Temperament Scale).
a. Minnesota Multiphasic Personality
Inventory (MMPI)
MMPI terdiri atas kira-kira 550 pernyataan
tentag sikap, reaksi emosional, gejala fisik dan psikologis, serta pengalaman
masa lalu. Subjek menjawab tiap pertanyaan dengan menjawab “benar”, “salah”,
atau “tidak dapat mengatakan”.
b. Rorced-Choice Inventories
Rorced-Choice Inventories atau Inventori
Pilihan-Paksa termasuk klasifikasi tes yang volunter. Suatu tes dikatakan
volunter bila subjek dapat memilih pilihan yang lebih disukai, dan tahu bahwa
semua pilihan itu benar, tidak ada yang salah (Muhadjir,1992). Subjek, dalam
hal ini, diminta memilih pilihan yang lebih disukai, lebih sesuai, lebih cocok
dengan minatnya, sikapnya, atau pandangan hidupnya.
c. Humm-Wadsworth Temperament Scale (H-W
Temperament Scale)
H-W Temperament Scale dikembangkan dari
teori kepribadian Rosanoff (Muhadjir, 1992). Menurut teori ini, kepribadian
memiliki enam komponen, yang lebih banyak bertolak dari keragaman abnomal,
yaitu:
1) Schizoid Autistik, mempunyai tendensi
tak konsisten, berpikirnya lebih mengarah pada khayalan.
2) Schizoid Paranoid, mempunyai tendensi
tak konsisten, dengan angan bahwa dirinya penting.
3) Cycloid Manik, emosinya tidak stabil
dengan semangat berkobar.
4) Cycloid Depress, emosinya tak stabil
dengan retardasi dan pesimisme.
5) Hysteroid, ketunaan watak berbatasan
dengan tendensi kriminal.
6) Epileptoid, dengan antusiasme dan
aspirasi yang bergerak terus.
H-W Temperament Scale tersusun dalam
sejumlah item yang berfungsi untuk memilahkan kelompok yang patologik dari
kelompok penderita hysteroid, misalnya, diasumsikan memiliki mental kriminal.
F. Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah suatu proses
perkembangan yang timbul pada masa kanak-kanak, masa remaja, dan berlanjut pada
masa dewasa. Keadaan ini merupakan pola perilaku yang tertanam dalam dan
berlangsung lama, muncul sebagai respon yang kaku terhadap rentangan situasi
pribadi dan sosial yang luas. Penggolongan atau klasifikasi gangguan
kepribadian bermacam-macam, yaitu:
a. Kepribadian Paranoid
Kepribadian paranoid adalah gangguan
kepribadian dengan sifat curiga yang menonjol. Orang lain selalu dilihat
sebagai agressor, ingin merugikan, ingin menyakiti, ingin mencelakai,
membahayakan, dan sebagainya, sehingga ia bersikap sebagai pemberontak untuk
mempertahankan harga dirinya. Penderita umumnya ditinggalkan teman-temannya dan
mendapatkan banyak musuh. Gangguan kepribadian paranoid dibagi dua, yaitu:
- Kepribadian yang mudah tersinggung,
bereaksi terhadap pengalaman sehari-hari secara berlebihan dengan rasa menyerah
dan rendah diri, serta cenderung menyalahkan orang lain tentang pengalamannya
itu.
- Kepribadian yang lebih agresif, kasar,
serta sangat peka terhadap apa yang dianggap haknya. Cepat tersinggun bila
haknya dilanggar dan sangat gigih dalam mempertahankan haknya tersebut.
Persamaan kedua kelompok tersebut adalah
sifat curiga yang berlebihan, cepat merasakan bahwa sesuatu itu tertuju pada
dirinya dan adanya negatif, serta mudah sekali tersinggung.
b. Kepribadian Afektif/Siklotim
Ciri utama dari kepribadian siklotim adalah
keadaan perasaan dan emosinya yang berubah-ubah antara depresi dan euforia.
c. Kepribadian Skizoid
Sifat-sifat kepribadian ini adalah pemalu,
perasa, pendiam, suka menyendiri, menghindari kontak sosial dengan orang lain.
Ciri utamanya adalah cara menyesuaikan diri dan mempertahankan diri ditempuh
dengan menarik diri, mengasingkan diri, dan juga sering berperilaku aneh
(ekstrinsik). Pemikirannya autistik (hidup dalam dunianya sendiri), melamun
berlebihan, dan ketidamampuan menyatakan rasa permusuhan.
d. Kepribadian Eksplosif
Ciri utama tipe ini adalah diperlihatkannya
sifat tertentu yang lain dari perilakunya sehari-hari, yaitu ledakan-ledakan
amarah dan agresivitas, sebagai reaksi terhadap stres yang dialaminya (walaupun
mungkin stresnya sangat kecil). Segera sesudah itu biasanya ia menyesali
perbuatannya.
e. Kepribadian Anankastik
Ciri utama tipe kepribadian ini adalah
perfeksionisme dan keteraturan, kaku, pemalu, disertai dengan pengawasan diri
yang tinggi. Orangnya tdak kompromis serta sangat patuh (bahkan berlebihan)
pada nora-norma, etika, dan moral. Orang dengan kepribadian ini sering
terlambat unutk menikah, karena tuntutannya terlalu tinggi dan takut/ragu-ragu
dalam mengambil keputusan.
f. Kepribadian Histerik
Ciri utama kepribadian ini adalah sombong,
egosentrik, tidak sabilnya emosi, suka menarik perhatian denga afek yang labil,
sering berdusta dan menunjukkan pseudologika fantastika (menceritakan secara luas,
terperinci, dan kelihatan masuk akal padahal tanpa dasar fakta atau data. Ia
dapat menyatakan perasaannya secara tepat dan sering disertai dengan gerakan
badaniah dalam berkomunikasi.
g. Kepribadian Astenik
Ciri utamanya hidup tidak bergairah, lemas,
lesu, letih, lemah, tak ada tenaga sepanjang kehidupannya. Orangnya tidak tahan
terhadap stres hidup yang normal dalam kehidupan sehari-hari. Vitalitas dan
emosionalitasnya sangat rendah. Terdapat abulia atau kurang kemauan dan
anhedonia (kurang mampu menikmati sesuatu).
h. Kepribadian Anti Sosial
Ciri utamanya ialah bahwa perilakunya
selalu menimbulkan konflik dengan ornag lain atau lingkungannya. Tidak loyal
pada kelompok dan norma-norma sosial, tidak toleran terhadap kekecewaan atau
frustasi, selalu menyalahkan ornag lain dengan rasionalisasi. Ia egosentris,
idka bertangung jawab, impulsif, agrsif, kebal terhadap rasa sakit, dan idak
mampu belajar dari pengalaman ataupun hukuman yang diberikan.
i. Kepribadian Pasif-Agresif
Tipe ini dibagi menjadi dua, yaitu:
- Kepribadian pasif dependen, orang dengan
tipe kepribadian ini selalu berpikir, merasa, dan bertindak bahwa kebutuhannya
akan ketergantungannya itu dapat dipenuhi scara menakjubkan.
- Kepribadian pasif agresif, orang dengan
tipe ini merasa bahwa kebutuhan akan ketergantungan tidak pernah terpenuhi. Ia
menunjukkan penangguhan dan sikap keras agar diterima dengan murah hati apa
yang diharapkannya degan sangat. Tipe kepribadian ini ditandai dengan sifat
pasif dan agresif. Agresifitas dapat dinyatakan secara pasif dengan cara
bermuka masam, malas, menyabot, dan keras kepala. Perilaku ini merupakan
pencerminan dari rasa permusuhan yang dinyatakan secara tertutup, atau rasa
tidak puas terhadap seseorang/sesuatu yang kepadanya ia sangat menggantungkan
dirinya.
j. Kepribadian Inadequat
Ciri utama tipe ini adalah
ketidakmampuannya secara terus menerus atau berulang-ulang untuk memenuhi
harapan atau tuntutan teman atau sebayanya atau kenalannya. Baik dalam respon
emosional, intelektual, sosial, maupun fisik. Penderta sendiri tidak merasakan
sebagai bebean karena dianggapnya wajar dan harus diterima sebagaimana adanya.
Orang dengan tipe ini biasanya juga empunyai kehidupan yang tak terprogram,
tidak mampu melaksanakan tugas, serta tidak mau dipaksa untuk melakukan sesuatu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepribadian setiap individu berbeda satu
sama lain. Untuk mengetahui kepribadian seseorang kita perlu mempelajari
struktur kepribadiannya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan
kepribadian yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Sehingga
terbentuklah beberapa jenis kepribadian unik dari setiap individu. Penggolongan
ini ada yang berdasarkan faktor eksternal dan internal.
Individu yang tidak dapat menghadapi
masalah pribadi dan sosial yang timbul saat ia masih kanak-kanak sampai dewasa
dapat menimbulkan gangguan kepribadian. Oleh kerena itu sejak dini kepribadian
harus dibentuk dengan baik sehingga tidak mengalami gangguan kepribadian pada
masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA
Sobur, Alex, Drs, M.Si. 2003. Psikologi
Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Dr. 2000.
Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang.
Baihaqi, MIF, Drs, M.Si, dkk. 2005.
Psikiatri Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung: PT Refika Aditam
MAKALAH KARAKTER
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Setiap manusia memiliki karakter yang
berbeda-beda, perbedaan karakter itulah yang mencerminkan kepribadian antara
persoanal satu dengan personal lainya. Karakter manusia dapat terbentuk melalui
faktor keturunan ( genetika ) dan juga dapat terbentuk akibat pengaruh
lingkungan , seperti lingkungan keluarga. Karakter sangat erat kaitanya dalam
mengklasifikasikan keragaman kecakapan antar personal.
RUMUSAN MASALAH
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut
antaralain : a. Apa pengertian karakter b. Bagaimana jenis-jenis karakter c.
Bagaimana membentuk karakter dalam membangun kecakapan antar personal
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut
Untuk mengetahui apa itu karakter
Untuk mengetahui contoh karakter
Untuk mengetahui bagaimana membangun
karakter sehingga mampu membentuk
kecakapan antar personal yang baik.
BAB II
PEMBAHSAN
2.1. PENGERTIAN KARAKTER
Menurut Wikipedia Indonesia
Karakter atau watak adalah sifat batin yang
memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki
manusia atau makhluk hidup lainnya.
Menurut Para Ahli
Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering
kali menyamakan istilah karakter dengan watak, sifat, atau pun kepribadian.
Padahal, jika ditelisik lebih lanjut, arti kata karakter dengan watak atau pun
sifat tidaklah sama.Lantas apa sih arti kata karakter itu? Pada dasarnya
karakter merupakan akumulasi dari sifat, watak, dan juga kepribadian seseorang.
Selain pengertian ini, ada banyak sekali pengertian kata karakter yang
diungkapkan oleh para ahli seperti beberapa contohnya adalah sebagai berikut :
Maxwell
Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik
dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter merupakan sebuah pilihan yang
menentukan tingkat kesuksesan.
Wyne
Menurut Wyne, karakter menandai bagaimana
cara atau pun teknis untuk memfoukuskan penerapan nilai kebaikan ke dalam
tindakan atau pun tingkah laku.
Kamisa
Menurut Kamisa, pengertian karakter adalah
sifat – sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang dapat membuat seseorang
terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan memiliki watak
dan juga kepribadian.
Doni Kusuma
Menurut Doni Kusuma, karakter merupakan
ciri, gaya, sifat, atau pun katakeristik diri seseorang yang berasal dari
bentukan atau pun tempaan yang didapatkan dari lingkungan sekitarnya.
W. B. Saunders
Menurut W. B. Saunders, karakter merupakan
sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Karakter dapat dilihat
dari berbagai macam atribut yang ada dalam pola tingkah laku individu.
Gulo W.
Menurut Gulo W. Pengertian karakter adalah
kepribadian yang dilihat dari titik tolak etis atau pun moral (seperti
contohnya kejujuran seseorang). Karakter biasanya memiliki hubungan dengan
sifat – sifat yang relatif tetap.
Alwisol
Menurut Alwisol, karakter merupakan
penggambaran tingkah laku yang dilaksanakan dengan menonjolkan nilai (benar –
salah, baik – buruk) secara implisit atau pun ekspilisit. Karakter berbeda
dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai – nilai.
Opini penyusun
Kararkter hampir sama dengan
kepribadian yang tergabung dalam
pemikiran, perkataan, dan perbuatanYang melekat pada individu yang secara khas
dapat dikenali dan di ingat.
2.2. JENIS-JENIS KARAKTER
Berikut jenis-jenis karakter menurut beberapa ahli
Karakter menurut Enneagram(Oscar Ichazo dan
Claudio Naranjo)
Enneagram adalah salah satu jenis psikotes
yang banyak digunakan. Enneagram dikembangkan oleh Oscar Ichazo dan Claudio
Naranjo pada tahun 1950-an. Berikut ini jenis-jenisnya
Reformer ( perfeksionis )
Orang yang berkarakter reformer memiliki
sifat yang sangat rasional dan sangat idealis . sangat suka akan keteraturan
dan cenderung taat pada aturan. Dia memiliki jiwa yang kuat untuk menentukan
mana yang benar dan mana yang salah . dia sangat ingit merubah dan memperbaiki
pola-pola yang salah dalam orang lain. Terkadang bahkan terlalu kritis dan
terlalu perfeksionis. Biasanya bekerja dalam bidang pendidikan atau
pemerintahan.
Giver /helper (penolong)
Orang yang berkarakter giver memiliki sifat
yang sangat peduli kepada sesama ,berhati lembut, tulus, ikhlas, dan empati
kepada orang lain . dia rela mengorbankan waktu bahkan hartanya untuk membantu
orang lain. Biasanya dia justru malu untuk mengatakan kebutuhanya atau meminta
tolong kepada orang lain meskipun sudah pernah ia tolong. Terkadang bahkan
terlalu senstimentil(membawa perasaam). Biasanya orang yang seperti ini datan
dari golongan mapan atau bahkan relawan.
Achiever /motivator/perfomer
Orang yang berkarakter achiver selalu
berorientasi pada prestasi. Biasanya memiliki sifat energil, bersemangat,
percaya diri, punya ambisi untuk maju, dan memikirkan orang lain yang
memikirkannya. Bahkan terkadang gila kerja dan sangat pantang menyerah .
walaupun gagal, dia mencobanya lagi dan lagi sampai berhasil. Biasanya orang
yang berkarakter seperti ini cocok menjadi pengusaha atau atlet.
Romantic /artist/individualist
Orang yang berkarakter romantic memiliki
sifat sensitif , kreatif, mampu mengekpresikan diri , penyendiri, dan memiliki
jiwa seni yang tinggi. Bahkan terkadang menjadi sangat penyendiri dan tertutup
dengan siapapun . dia kurang nyaman saat bertemu dengan orang lain. Orang yang
bertipe seperti ini biasanya cocok menjadi seniman.
Observer /thinker/investigator
Orang yang berkarakter observer memiliki
sifat sangat penasaran,mampu berkonsentrasi, bahkan dengan hal yang sangat
rumit, memiliki cara pandang yang berbeda, mandiri , inovatif, dan
inventif(mampu menciptakan sesuatu ) secar fisik , ia memiliki otak cerebal
yang kuat. Dia bahkan terkadang terlalu asyik dengan konsep dan gagasannya
sendiri . juga seringkali suka menyendiri . orang yang berkarakter seperti ini
cocok menjadi investigtor(detektif) atau penemu.
Loyalist
Orang yang berkarakter loyalist memiliki
sifat sangat bertanggung jawab , pekerja keras,lebih suka cari aman, kurang
inovatif, kurang percaya diri, tidak bisa mengambil keputusan, dan pesismis.
Terkadang bahkan terlalu pesimis dan takut akan perubahan. Karakter seperti ini
biasanya takut berinovasi sehingga lebih cocok bekerja di sektor formal atau
menjadi asisten.
Generalist
Karakter generlist memiliki sifat bersemangat
, terbuka, suka kesibukan, berjiwa spontan, selalu optimis, sangat suka hal
baru, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun ia terkadang kurang
disiplin,kurang bersabar,dan kurang fokus. Karakter yang seperti ini cocok
menjadi petualang, fotografer,atau menjadi pembawa acara petualangan.
Challenger
Karakter ini memiliki sifat suka memimpin,
berani menghadapi tantangan, melindungi pengikutnya, suka memerintah, bicara
langsung ke inti, percaya diri dan dominan. Terkadang bahkan ia manjadi terlalu
egois, terlalu mendominasi, merasa harus mengendalikaan semuanya, dan
tempramen(mudah marah) . orang yang berkarakter challenger cocok menjadi
pemimpin.
Peacemaker
Orang yang berkarakter peacemaker memiliki
sifat suka melerai, suka perdamaian, penyabar, menghindari konflik, tidak suka
berselisih, bisa mempercayai orang lain, easygoing, dan toleran. Karakter
seperti ini juga cukup kreatif dan optimis. Namun juga terkadang keras kepala.
Karakter menurut Carl Jung
Carl jung adalah seorang dokter psikologi
dari swiss. Dia membedakan karakter
menjadi tiga yaitu inrtovert, ambivert, dan ekstroper. Disini juga tidak
ada karakter yang terbaik dan terburuk. Berikut adalah karakter menurut carl
jung
Introvert
Introvert adalah karakter yang cenderung
berfokus pada dunia di dalam pikiran manusia. Orang introvert hanya
bersenang-senang dengan dunianya sendiri dan tertutup dengaan orang lain. Lebih
suka berpikir kritis , namun tidak pernah menyuarakan pikiranya tersebut.sifat
yang dimiliki karakter introvert adalah penyendiri, pemalu, suka berpikir,
lebih suka bekerja sendirian, suka berimajinasi, susah bergaul, dan jarang
bercerita. Orang introvert lebih suka berinteraksi hanya dengan satu orang.
Ketika ada satu orang lagi datang, dia diam dan mereka berdua tetap berbicara.
Meski begitu, mereka biasanya sangat aktif di internet. Internet seolah menjadi
anugerah bagi introvet. Karakter seperti ini biasanya akan menjadi enterpreuner
yang hebat atau bahkan menjadi inovator.
Ambivert
Ambivert adalah karakter yang berada diantara
introvert dan ekstrovert maksudnya adalah oran itu bisa menjadi ekstrovert dan
juga bisa berubah menjadi introvert. Sehingga orang tersebut telah fleksibel
dalam berkreatifitas jika kepribadianya ini bisa dikelola dengan baik, dia juga
mampu berkomunikasi baik dengan orang introvert maupun ekstrovert . ada juga
yang sering mengatakan ambivert adalah orang yang berkarakter ganda
Ekstrovert
Ekstrovert adalah kepribadian yang berfokus
dengan dunia luar. Kepribadian ini tentu berlawanan dengan introvert yang
cenderung tertutup. Orang berkepribadian ekstrovert sangat mudah berkomunikasi
dengan orang lain dan mudah pula untuk bergaul. Tindakannya lebih banyak
daripada berpikir. Dia juga lebih suka keramaian ketimbang tempat yang sunyi.
Sifat yang dimiliki antara lain aktif, percaya diri (bahkan berlebihan), suka
bekerja kelompok, supel (gampang bergaul), senang beraktifitas, lebih suka
bercerita daripada diceritakan, dan bertindak dulu baru berpikir.
Karakter menurut Hippocrates
Hippocrates adalah seorang filsuf Yunani
Kuno. Dia membedakan kepribadian menjadi empat yaitu sanguin, koleris,
melankolis, dan plegmatis. Pembedaan tersebut didasarkan pemikiran Hippocrates
akan unsur. Dia mengatakan bahwa alam semesta ini terdiri dari empat unsur
dasar yaitu tanah, air, udara, dan api dengan sifat kering, basah, dingin, dan
panas. Berikut adalah penjelasan kepribadian manusia menurut Hippocrates. Tidak
ada kepribadian yang terbaik maupun terburuk.
Sanguin
Sanguin adalah kepribadian manusia dengan
sifat suka bicara, sangat mudah bergaul, suka mengikuti trend, suka
membesar-besarkan suatu hal, suara/tawa yang kadang berlebihan, mudah mengikuti
suatu kelompok, sering terlambat, pelupa, sedikit kekanak-kanakan, egois, dan
susah konsentrasi. Biasanya orang yang bertipe sanguin akan terlihat mencolok
dibandingkan anggota kelompok yang lain, meskipun ia bukan pemimpin kelompok
tersebut.
Koleris
Koleris adalah kepribadian manusia dengan
sifat suka mempimpin, bisa membuat keputusan, dinamis, berkemaian keras, keras
kepala, tidak sabaran, mudah emosi, suka pertentangan, bekerja keras, suka
kebebasan, sulit mengalah, suka memerintah, produktif, suka kerja efisien, dan
memiliki visi ke depan yang bagus. Orang yang berkepribadian koleris akan
menjadi pemimpin dalam kelompoknya. Jika misalnya dalam kelompok tersebut sudah
ada pemimpin, maka dia akan berani menentang pemimpin tersebut atau pergi
membuat kelompok baru.
Melankolis
Melankolis adalah kepribadian manusia
dengan sifat analitis, sensitif, mau mengorbankan diri, pendendam, selalu
melihat masalah dari sisi negatif, kurang bisa bergaul (bersosialisasi), tidak
suka perhatian, hemat, perfeksionis, artistik, serius, sangat memperhatikan
orang lain, kurang mampu menyatakan pendapat, dan lebih fokus pada cara
dibandingkan tujuan. Internet adalah anugerah baginya, karena dari sanalah dia
bisa mengatakan semua hal secara bebas (meskipun kadang kelewatan). Biasanya
orang-orang seperti ini akan menjadi entrepreneur yang hebat.
Plegmatis
Plegmatis adalah kepribadian manusia dengan
sifat mudah bergaul, penyabar, selalu berusaha mencari jalan pintas, simpatik,
sangat suka keteraturan, memiliki selera humor yang tinggi namun sarkatik
(bersifat mengejek/menyinggung), kurang antusias pada hal baru, suka menunda,
tidak suka dipaksa, lebih suka menonton daripada ikut terlibat, dan keras
kepala. Orang dengan kepribadian seperti ini seringkali disalahartikan sebagai
psikopat.
2.3. MEMBANGUN KARAKTER YANG BAIK
Bicara mengenai tata nilai, pada kondisi
dewasa ini kita selalu mendewakan masalah uang, materi, dan masalah duniawi
sehingga timbul situasi menyedihkan yang seakan-akan menggambarkan bahawa
semuanya bisa dibeli. Kita bisa membeli apa saja, termasuk pangkat, jabatan,
kedudukan, gelar kesarjanaan, dan lain-lain.
Antonim Scalia (seorang hakim tinggi di
Amerika) membuat kata bijak tentang karakter. Beliau mengatakan bahwa:
“The only thing in the world not for slae
is character.”
Artinya: satu-atunya yang tidak dapat
dibeli di muka bumi ini adalah karakter.Jelas kalau karakter itu tidak dapat
dibeli, padahal sangat penting dan diperlakukan dalam menentukan arah dan
tujuan hidup kita, kita harus menumbuhkembangkannya sendiri melalui pendidikan,
pengalaman, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan. Semua dilandasi
dengan kesadaran dan kemauan kuat untuk mengembangkannya.
Character building is a never ending
process; sejak didalam kandungan ibu
sampai ahirnya kita meninggal semestinya kita selalu melakukan
pembangunan karakter.
Dalam pembangunan akarakter, paling tidak
ada empat koridor yang perlu dilakukan, yaitu:
Internalisasi tata nilai
Menyadari mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh (The does and the don’ts)
Membentuk kebiasaan (habit forming), dan
Menjadi teladan (Role model) sebagai
pribadi berkarakter.
Puisi Law of The Harvest ( Hukum Panen)
Mari temukan dan bangun karakter dengan
cara membangun karakter dalam diri kita yang memang sudah ada sejak kita
dilahirkan. Karakter adalah hasil dari kebiasaan yang kita tumbuh kembangkan.
Untuk membangun karakter yang perlu kita lakukan adalah membentuk kebiasaan
(habits forming) yang berarti kita harus menanamkan pada diri kita
kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Karakter itu perlu dengan sengaja dibangun,
dibentuk, ditempa, dan dikembangkan serta dimantapkan. Empat koridor membangun
karakter ini sangat sesuai dengan acuan yang dituliskan oleh Samuel Smiles
dalam puisinya yang berjudul:
Law of The Harvest
Sow a thought
Reap an action
Sow an action
Reap a habit
Sow a habit
Reap a character
Sow a character
Reap a Destiny
Hukum Panen
Tanamlah pemikiran
Kamu akan menuai tindakan
Tanamlah tindakan
Kamu akan menuai kebiasaan
Tanamlah kebiasaan
Kamu akan menuai karakter
Tanamlah karakter
Kamu akan menuai nasibmu
Kita ketahui bahwa membangun karakter
sangat dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan kecil, yakni dalam
keluarga, dalam masyarakat, dan meluas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
dan dalam kehidupan secara global. Apabila kita melihat pembangunan karakter
yang merupakan proses tiada henti, maka dalam kehidupan kita dapat dibagi empat
tahapan pembangunan akarakter, yaitu:
Pada usia dini, kita sebut sebagai tahap
pembentukan
Pada usia remaja, kita sebut sebagai tahap
pengembangan.
Pada usia dewasa, kita sebut sebagai usia
pemantapan
Pada usia tua, kita sebut sebagai tahap
pembijaksanaan.
Dalam pembentukan karakter, sangat
diperlukan perhatian yang lebih pada pendidikan anak usia dini. Jadi pendidikan
dasar khusunya usia dini pada anak sangat penting dan merupakan tonggak awal
pembentukan karakter dari seseorang. Pendidikan yang baik dan benar di usia
dini maka akan membentuk karakter yang baik pula nantinya ketika anak sudah
dewasa. Orang tua harus benar-benar ikut andil dalam pembentukan karakter anak
di usia dini ini.
Hati-hati, kondisi keluarga yang tidak
harmonis dan sering mengalami broken dan diketahui anak ini juga berpengaruh
terhadap karakter anak khusunya mental. Keluarga menjadi hal yang paling
penting dalam membentuk karakter. Keluargalah yang harus melakukan transformasi
tata nilai dalam khidupan anak. Jadi, mari membangun karakter dalam diri dan
temukan kebaikan dalam kehidupan ini.
“Pohon tumbuh dari biji, sesungguhnya di
dalam biji sudah ada pohon. Tinggal bagaimana kita menyemainya".
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Setelah mengetahui apa pengertian karakter
dari beberapa sumber, tentunya karakter mempunyai arti yang berbeda-beda dari
berbagai sudut pandang. Namun pada dasarnya karakter memiliki makna yang sama
yaitu kepribadian pada individu yang berbeda dengan individu yang lainya. Lalu
setelah di kembangkan lebih lanjut karakter sangatlah beragam dan mempunyai
ciri khas masing-masing. Kemudian setelah diuraikan satu per satu keberagaman
karakter. maka dari itu tinggal bagaima mengembangkan karakter-karakter yang
baik agar dapat menunjang komunikasi dengan baik antar individu, maka dengan
itu akan terbentuklah kecakapan antar personal, yang dikembangkan dari berbagai
aspek.salah satunya aspek karakter.
3.2. KRITIK DAN SARAN
Karakter dapat terbentuk dari sebuah pengenalan yang baik. Dalam
mengenalkan karakter yang baik hendaknya dapat dimulai dari runtunan
terkekecil. Misalkan mengenalkan karakter yang baik dimulai dari lingkuangan
kelluarga, pendidikan, hingga membuntuk karakter berbangsa dan negara yang
baik.
Penulis dalam hal ini menyambut pembaca
untuk memberi masukan ataupun kritik yang sipatnya membangun. Supay kedepannya
penulis dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi.
Akhirnya dari semua pembahasan ini kami
sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Amin..
DAFTAR PUSTAKA
wikkipedia indonesia
http://pengertiandefinisi.com
http://www.belajarkreatif.net
http://arie5758.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar