MAKALAH
MASYARAKAT DAN
KARAKTER ANAK
DI SUSUN OLEH
DIONISIUS NYANGUN : 1986206161
DESI SAFITI :
1986206109
EMA :
1986206032
FRANCISCA
DEVA LOLI: 1986206063
LINDA
MAELANI : 1986206095
PUTRI NURDEA VITA :
1986206056
WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MASYARAKAT DAN
KARAKTER ANAK” dengan sebaik-baiknya.Dalam penyusunan makalah ini, kami telah
mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. kami menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya
bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur
atas terselesainya makalah ini, maka dengan tulus kami sampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Akhir kata,
kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul
makalah ini.
SAMARINDA 23 SEPTEMBER 2019
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………………………………………………………………….1 DAFTAR
ISI…………………………………………………………………....……………2
BAB I PENDAHULUANLatar Belakang…………………………………………………………………................…3
Rumusan masalah………………………………………………………...............…………4
Tujuan penulisan………………………………………………………………....................5
BAB II PEMBAHASAN
Pengaruh masyarakat …………………………....................................................................6
Karakter dan perkembangan anak………………..............................................................…7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………….......……………………..8 Saran………………………………………………………………………………..............10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………...11
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lingkungan masyarakat
merupakan aspek yang pertama dan utama dalam mempengaruhi perkembangan anak.
Anak lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga , sehingga
keluarga mempunyai peran yang banyak dalam membentuk perilaku dan kepribadian
anak serta memberi contoh nyata kepada anak. Karena di dalam keluarga, anggota
keluarga bertindak seadanya tanpa dibuat-buat.
Dari keluarga inilah
baik dan buruknya perilaku dan kepribadian anak terbentuk. Walaupun ada juga
faktor lain yang mempengaruhi. Orang tua merupakan contoh yang paling mendasar
dalam keluarga. Apabila orang tua berperilaku kasar dalam keluarga, maka anak
cenderung akan meniru. Begitu juga sebaliknya, orang tua yang berperilaku baik
dalam keluarga, maka anak juga cenderung akan berperilaku baik.
Selain faktor lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat juga berpengaruh dalam perkembangan
anak. Sekolah mempu
makalah pendidikan anak usia dini.
makalah pendidikan anak usia dini.
Demikian pengertian anak usia dini menurut para ahli dan karakteristiknya.
Memahami kedua aspek tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan model atau
strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat umurnya.Baca juga contoh
Demikian pengertian anak usia dini menurut para ahli dan karakteristiknya.
Memahami kedua aspek tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan model atau
strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat umurnya.Baca juga contoh
nyai peranan dalam
mengembangkan potensi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki anak,
menciptakan budi pekerti yang luhur, membangun solidaritas terhadap sesama yang
tinggi, serta mengembangkan keimanan dan ketakwaan anak agar menjadi manusia
yang beragama dan beramal kebajikan.
Lingkungan masyarakat
mempunyai peranan dalam mengembangkan perilaku dan kepribadian anak. Dalam
masyarakat anak bergaul dengan teman sebayanya maupun yang lebih muda atau
bahkan yang lebih tua. Dari pergaulan inilah anak akan mengetahui bagaimana
orang lain berperilaku dan anak dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam masyarakat serta anak dapat berpikir dan mencari penyelesaiannya.
Dalam kehidupan
masyarakat modern, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting
terutama untuk menerima dan menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak
lain. Akibat pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam waktu yang
sangat singkat, informasi-informasi tentang peristiwa-peristiwa, pesan, pendapat,
berita, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya dengan mudah diterima oleh
masyarakat, sehingga media massa surat kabar, TV,film, radio, majalah, dan
lainnya mempunyai peranan penting dalam proses transformasi nilai-nilai dan
norma-norma baru kepada masyarakat. Di samping itu, media massa juga
mentransformasikan simbol-simbol atau lambang tertentu dalam suatu konteks
emosional.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang
diatas muncullah masalah yang akan dibahas yakni :
Bagaimana pengaruh
lingkungan terhadap perkembangan anak?
Bagaimana pengaruh
media informasi terhadap perkembangan anak?
Tujuan
Adapun tujuan yang
akan dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu :
Mengetahui pengaruh
lingkungan terhadap perkembangan anak.
Mengetahui pengaruh
media informasi terhadap perkembangan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
Masyarakat Dan Karakter Anak
a. Pengaruh masyarakat
Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu
yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati
dalam lingkungannya. engertian
masyarakat terbagi atas dua yaitu pengertian masyarakat dalam arti luas dan
pengertian masyarakat dalam arti sempit. Pengertian Masyarakat dalam Arti Luas
adalah keseluruhan hubungan hidup bersama tanpa dengan dibatasi
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan Pengertian Masyarakat dalam Arti
Sempit adalah sekelompok individu yang dibatasi oleh golongan, bangsa,
teritorial, dan lain sebagainya. Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan
sebagai kelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan yang
sama. Pengertian Masyarakat secara Sederhana adalah sekumpulan manusia
yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya
masyarakat karna manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya
memberikan reaksi dalam lingkungannya.
Pengertian Masayarakat Menurut Definisi Para Ahli
Pengertian Masayarakat Menurut Definisi Para Ahli
·
Pengertian masyarakat
menurut definisi Paul B. Harton, yang mengatakan pendapatnya bahwa
pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri,
yang hidup bersama-sama yang cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam
kelompok itu.
·
Pengertian masyarakat
menurut definisi Abdul Syani mengatakan bahwa pengertian masyarakat adalah
berkumpul, bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.
·
Pengertian masyarakat
menurut definisi Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm mengatakan pendapatnya
bahwa pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam
wilayah yang sama, relatif independen dari orang-orang di luar itu, dan
memiliki budaya yang relatif sama.
·
Pengertian masyarakat
menurut definisi Soerjono Soekanto yang mengatakan bahwa pengertian masyarakat
adalah proses terjadinya interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan
mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu kontak sosial dan
komunikasi.
·
Pengertian masyarakat
menurut definisi John J. Macionis adalah orang-orang yang berinteraksi dalam
sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama.
·
Pengertian masyarakat
menurut definisi Gillin & Gillin mengatakan bahwa pengertian masyarakat
adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang diikat oleh bersamaan.
·
Pengertian masyarakat
menurut definisi Harton haunt adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan.
·
Pengertian masyarakat
menurut Selo Sumardjan yang mengatakan bahwa pengertian masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
·
Pengertian masyarakat
menurut Marx Weber yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian masyarakat
adalah
Masyarakat memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang membuat kita lebih
mudah mengetahui arti masyarakat. Karakteristik Masyarakat adalah sebagai
berikut.
·
Memiliki wilayah tertentu
·
Dengan secara yang kolektif
menghadapi atau menghindari musuh
·
Mempunyai cara dalam
berkomunikasi
·
Timbulnya diskriminasi
warga masyarakat dan bukan warga masyarakat tersebut.
·
Setiap dari anggota
masyarakat dapat bereproduksi dan beraktivitas.
Unsur-unsur
suatu masyarakat
·
Harus ada perkumpulan
manusia dan harus banyak
·
Telaah bertempat tinggal
dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
·
adanya aturan atau undang-undang
yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Bila dipandang cara terbentuknya masyarakat :
·
Masyarakat natur, yaitu
masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti: geromboklan (harde), suku
(stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
·
Masyarakat kultur, yaitu
masyarakat yang terjadi karena kapentingan kedunian atau kepercayaan.
·
Masyarakat dipandang dari
sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
·
Masyarakat kecil yang belum
begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan
tehknologi nya sederhana.
·
Masyarakat sudah kompleks,
yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang barmasyarakat,
kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah
mengenaltulisan.
Ciri-ciri dari suatu Masyarakat, diantaranya ialah :
·
Merupakan pengelompokkan
individu.
·
Adanya interaksi antara
individu-individu anggota masyarakat.
·
Adanya aturan-aturan yang
mengatur perilaku anggota masyarakat.
·
Individu-individu sebagai
satu kesatuan mendukung, mengembangkan, dan meneruskan kebudayaan.
Kebutuhan-kebutuhan
masyarakat
Masyarakat sebenarnya menganut sistem adaptif (mudah menyesuaikan diri dengan keadaan), oleh karena masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi berbagai kepentingan dan tentunya juga untuk dapat bertahan. Selain itu masyarakat sendiri juga mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat itu dapat hidup secara terus-menerus. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagai berikut :
1) Masyarakat membutuhkan adanya populasi (population replacement)
2) Masyarakat membutuhkan informasi
3) Masyarakat membutuhkan energi
4) Masyarakat membutuhkan materi
5) Masyarakat membutuhkan sistem komunikasi
6) Masyarakat membutuhkan sistem produksi
7) Masyarakat membutuhkan sistem distribusi
8) Masyarakat membutuhkan sistem organisasi sosial
harta bendanya.9) Masyarakat membutuhkan sistem pengendalian sosial
10) Masyarakat membutuhkan perlindungan terhadap ancamaan yang tertuju pada jiwa dan
Masyarakat sebenarnya menganut sistem adaptif (mudah menyesuaikan diri dengan keadaan), oleh karena masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi berbagai kepentingan dan tentunya juga untuk dapat bertahan. Selain itu masyarakat sendiri juga mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat itu dapat hidup secara terus-menerus. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagai berikut :
1) Masyarakat membutuhkan adanya populasi (population replacement)
2) Masyarakat membutuhkan informasi
3) Masyarakat membutuhkan energi
4) Masyarakat membutuhkan materi
5) Masyarakat membutuhkan sistem komunikasi
6) Masyarakat membutuhkan sistem produksi
7) Masyarakat membutuhkan sistem distribusi
8) Masyarakat membutuhkan sistem organisasi sosial
harta bendanya.9) Masyarakat membutuhkan sistem pengendalian sosial
10) Masyarakat membutuhkan perlindungan terhadap ancamaan yang tertuju pada jiwa dan
1. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat adalah
tempat anak – anak hidup dan bergaul, dengan orang dewasa yang juga memiliki
peran dan pengaruh tertentu dalam pembentukan kepribadian dan perilaku anak.
Perkembangan anak,
dari lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat dapat mendukung
perkembangan anak di keluarga maupun di sekolah, begitupun sebaliknya.
Pengaruh Media
Informasi Terhadap Perkembangan Anak
Masyarakat tempat
anak-anak hidup dan bergaul dengan anak-anak orang dewasa lainnya juga merupakan
lingkungan perkembangan yang memiliki peran dan pengaruh tertentu
dalam pembentukan
kepribadian dan perilaku anak. Disana mereka bergaul, disana mereka melihat
orang-orang berprilaku, disana mereka menemukan sejumlah aturan dan tuntunan
yang dipenuhi oleh yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman interaksional anak
pada masyarakat ini akan member kontribusi tersendiri dalam pembentukan
perilaku dan perkembangan pribadi anak.
Namun tidak selamanya
budaya-budaya baik yang dikembangkan di rumah dan di sekolah itu sejalan dengan
apa yang terjadi di masyarakat. Sementara di rumah dan di sekolah tidak pernah
diajarkan untuk mencuri, berkelahi,berpacaran dan sebagainya.
Misalnya ; di masyarakat semua hal
itu terjadi. Kondisi demikian tentunya akan menimbulkan sejumlah pertanyaan,
sikap kritis, dan bahkan mungkin kebingungan pada diri anak.
Disinilah perlunya ikatan psikologis yang kuat antara
keluarga dengan anak sehingga keluarga tetap dipercaya sebagai tempat yang baik
untuk membicarakan dan memahami berbagai permasalahan yang terjaadi di
masyarakat. Baik tidaknya suatu masyarakat akan tergantung kepada
keluarga-keluarga yang membangun masyarakat bersangkutan.
b. karakter dan perkembangan anak
Pengertian anak usia dini adalah anak yang berada pada
rentang usia 0-6 tahun (Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003) dan sejumlah ahli
pendidikan anak memberikan batasan 0-8 tahun.
Anak usia dini didefinisikan pula sebagai kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya (Mansur, 2005) Pada masa tersebut merupakan masa emas (golden age), karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Menurut banyak penelitian bidang neurologi ditemukan bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk pada kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah usia 8 tahun, perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100% (Suyanto, 2005).
Mengacu pada Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), sedangkan PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan seperti bina keluarga balita dan posyandu yang terintegrasi PAUD atau yang kita kenal dengan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Dapatkan berbagai kajian pustaka tentang PAUD dalam Contoh PTK PAUD.
Berbagai pendidikan untuk anak usia dini jalur non formal terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok Taman Penitipan Anak (TPA) usia 0-6 tahun); Kelompok Bermain (KB) usia 2-6 tahun; kelompok SPS usia 0-6 tahun (Harun, 2009).
Anak usia dini didefinisikan pula sebagai kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya (Mansur, 2005) Pada masa tersebut merupakan masa emas (golden age), karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Menurut banyak penelitian bidang neurologi ditemukan bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk pada kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah usia 8 tahun, perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100% (Suyanto, 2005).
Mengacu pada Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), sedangkan PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan seperti bina keluarga balita dan posyandu yang terintegrasi PAUD atau yang kita kenal dengan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Dapatkan berbagai kajian pustaka tentang PAUD dalam Contoh PTK PAUD.
Berbagai pendidikan untuk anak usia dini jalur non formal terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok Taman Penitipan Anak (TPA) usia 0-6 tahun); Kelompok Bermain (KB) usia 2-6 tahun; kelompok SPS usia 0-6 tahun (Harun, 2009).
Dari uraian pengertian anak usia dini menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga diperlukan stimulasi yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Pemberian stimulasi tersebut melalui lingkungan keluarga, PAUD jalur non formal seperti tempat penitipan anak (TPA) atau kelompok bermain (KB) dan PAUD jalur formal seperti TK dan RA.
Karakteristik Anak Usia Dini
Kartini Kartono dalam Saring Marsudi (2006: 6) mendiskripsikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut :
1) Bersifat egoisantris naif
Anak memandang dunia luar dari pandangannya sendiri, sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri, dibatasi oleh perasaan dan pikirannya yang masih sempit. Maka anak belum mampu memahami arti sebenarnya dari suatu peristiwa dan belum mampu menempatkan diri ke dalam kehidupan orang lain.
2) Relasi sosial yang primitif
Relasi sosial yang primitif merupakan akibat dari sifat egoisantris naif. Ciri ini ditandai oleh kehidupan anak yang belum dapat memisahkan antara dirinya dengan keadaan lingkungan sosialnya. Anak pada masa ini hanya memiliki minat terhadap benda-benda atau peristiwa yang sesuai dengan daya fantasinya. Anak mulai membangun dunianya dengan khayalan dan keinginannya sendiri.
3) Kesatuan jasmani dan rohani yang hampir tidak terpisahkan
Anak belum dapat membedakan antara dunia lahiriah dan batiniah. Isi lahiriah dan batiniah masih merupakan kesatuan yang utuh. Penghayatan anak terhadap sesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas, spontan dan jujur baik dalam mimik, tingkah laku maupun pura-pura, anak mengekspresikannya secara terbuka karena itu janganlah mengajari atau membiasakan anak untuk tidak jujur.
4) Sikap hidup yang disiognomis
Anak bersikap fisiognomis terhadap dunianya, artinya secara langsung anak memberikan atribut atau sifat lahiriah atau sifat konkrit, nyata terhadap apa yang dihayatinya. Kondisi ini disebabkan karena pemahaman anak terhadap apa yang dihadapinya masih bersifat menyatu (totaliter) antara jasmani dan rohani. Anak belum dapat membedakan antara benda hidup dan benda mati. Segala sesuatu yang ada disekitarnya dianggap memiliki jiwa yang merupakan makhluk hidup yang memiliki jasmani dan rohani sekaligus, seperti dirinya sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengaruh lingkungan
terhadap perkembangan anak, dapat dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan masyarakat
Pengaruh media
informasi terhadap perkembangan anak,
dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
Pengaruh negative
Pengaruh positif
Saran
Dalam perkembangan
anak, sangat dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyatrakat serta media informasi. Oleh karena itu perhatian
besar dari orang tua sangat diperlukan untuk bekal anak- anak dalam bergaul
dengan lingkungan lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
______. 2011. Pengaruh masyarakat Terhadap
perkembangan Anak. http://blogdetik.com. Diakses pada tanggal 5 Desember 2011,
pukul 08:25
http://www.kompi.org/2013/03/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
http://nhiaazzahra.blogspot.com/2012/01/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar